Pekerja Anak di Bangladesh Kerja 64 Jam Setiap Pekan
DHAKA, SATUHARAPAN.COM - Pekerja anak di Bangladesh, yang tinggal di daerah kumuh bekerja selama rata-rata 64 jam setiap pekan, dan sebagian besar bekerja di pabrik tekstil membuat pakaian untuk beberapa merek ternama, menurut sebuah penelitian pada Rabu (7/12).
Laporan baru dari Lembaga Pengembangan Luar Negeri (Overseas Development Institute/ODI) yang berbasis di London menemukan, bahwa 15 persen penghuni permukiman kumuh di Dhaka yang berusia antara enam sampai 14 tahun tidak bersekolah dan bekerja secara purnawaktu.
Laporan berjudul Child labour and education “a survey of slum settlements in Dhaka” tersebut, menemukan bahwa dua pertiga gadis dari area kumuh yang bekerja purnawaktu itu dipekerjakan di sektor garmen.
Penemuan itu, mengangkat keprihatinan terhadap industri manufaktur pakaian Bangladesh, yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia meski catatan keselamatannya buruk.
Manajer dari sebuah pabrik garmen mengatakan kepada peneliti, bahwa meski dia menyadari anak-anak berusia 11-14 tahun itu seharusnya tidak bekerja, dia tidak menganggap mempekerjakan mereka sebagai sesuatu yang ilegal.
Dia juga mengakui, bahwa banyak di antara pegawainya tidak membawa kartu identitas yang dapat memverifikasi usia mereka.(AFP/Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Hizbullah Melemah dan Makin Lemah Setelah Assad Digulingkan ...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Hizbullah Lebanon yang sangat terhambat tidak mampu membantu dan membela man...