Pekerja PT Trans Batavia Demo Gubernur Ahok

Para pekerja PT Trans Batavia yang tergabung dalam Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur DKI Jakarta Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (14/9) menuntut penyelesaian hak pekerja. Puluhan pekerja dari PPD, Mayasari, Stadysave dan Metromini tersebut membawa atribut berupa poster dan spanduk bertuliskan protes meminta penyelesaian setelah di PHK massal. (Foto-foto: Dedy Istanto).

Para pekerja PT Trans Batavia menggelar aksi unjuk rasa dengan membawa atribut poster bertuliskan tentang protes meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk menyesaikan hak pekerja yang sampai hari ini belum kunjung selesai.

Spanduk bertuliskan protes yang dibawa oleh para pekerja PT Trans Batavia dalam aksi unjuk rasa yang digelar di depan kantor Balai Kota, Jakarta Pusat.

Para pekerja yang terkena PHK saat menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Balai Kota menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyelesaikan hak ratusan pekerja yang sampai saat ini belum terselesaian.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Puluhan buruh pekerja PT Trans Batavia menggelar aksi unjuk rasa menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyelesaikan hak pekerja yang digelar di depan kantor Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, hari Rabu (14/9).

“Kami meminta Gubernur Ahok untuk menyelesaikan masalah kepada pemegang saham PT Trans Batavia yang meliputi, bus Mayasari, Stadysave dan Metromini yang sampai sekarang belum dibayarkan,” kata salah satu pekerja saat berorasi.

Pekerja PT Trans Batavia yang tergabung dalam Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia menilai tranportasi publik Transjakarta yang menjadi andalan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berlaku tidak adil terhadap para pekerjanya.

PT Trans Batavia yang merupakan konsorsium dari PPD, Mayasari, Stadysave, dan Metromini ternyata telah menelantarkan ratusan pekerjanya dengan melakukan pemberhentian hubungan kerja (PHK) massal.

Aksi yang digelar sekitar pukul 10.00 WIB diwarnai dengan sejumlah atribut berupa poster, spanduk yang bertuliskan protes untuk menyampaikan tuntutannya. Sementara puluhan aparat dari kepolisian juga disiagakan untuk berjaga-jaga di depan pintu gerbang kantor Gubernur DKI Jakarta.

Editor : Eben E. Siadari