Pelajaran tentang Penguasaan Diri
SATUHARAPAN.COM – Suatu pagi seperti biasa saya menyiapkan anak saya yang masih duduk di bangku TK A untuk berangkat ke sekolah. Ia akan dijemput oleh mobil jemputan pada pukul 06.00 karena masuk sekolah pukul 07.00. Sebelumnya saya memberinya sarapan, dan pagi itu ia minta bubur oatmeal kesukaannya.
Sungguh aneh ketika disuapi ia banyak bertingkah sehingga selama satu jam hanya makan dua suap. Saya jadi jengkel. Dengan kalimat agak keras saya marahi dia hingga menangis tersedu. Saya sangat khawatir di sekolah ia akan kelaparan, sehingga saya tambahkan satu susu kemasan bersama bekal rotinya.
Sesaat setelah ia pergi saya terpaksa memakan sisa buburnya, karena sayang membuang makanan. Suapan pertama membuat saya kaget luar biasa karena bubur oatmeal itu ternyata tidak ada rasanya! Sangat tawar dan membuat saya mual. Mendadak tenggorokan saya seperti tercekat, merasa bersalah dan sedih telah memaksa anak memakan makanan yang saya pun tidak menyukainya.
Tak sabar rasanya menunggunya pulang pada pukul 11.00. Ketika jemputannya tiba terdengar gelak tawanya dari dalam jemputan. Hati saya agak tenang dan bersyukur, dia masih bisa menikmati kegembiraan hari ini.
Saya menyambutnya turun dari mobil dan menggendongnya ke dalam rumah. Saya pangku dia sambil melepaskan topinya, ”Dik, kenapa tadi pagi kamu nggak doyan oatmeal-nya?”
”Nggak enak Ma, aku nggak suka, rasanya beda dari biasanya.”
”Ha ha haa iya betul, nggak enak banget ya.. Mama tadi juga makan sisa makanan kamu, ternyata nggak enak. Mama pasti lupa kasih garam dan gula. Mama minta maaf ya dik, janji deh nggak akan diulangi lagi”. Dia tersenyum lucu dan menciumi saya. Kami pun tertawa bersama.
”Lalu kenapa kamu tadi enggak langsung bilang kalau rasanya nggak enak?” Sesaat dia terdiam, lalu menjawab, ”Kan tadi mama marah-marah terus, aku nggak dikasih kesempatan ngomong.” Saya sangat terharu mendengarnya.
Pagi itu saya mendapat pelajaran berharga tentang penguasaan diri dari anak saya sendiri. Seandainya saya sempat bertanya, tentu tak akan menyakiti hatinya.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...