Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 16:57 WIB | Senin, 30 Desember 2013

Pelayat Korban Bom Beirut Marah kepada Hizbullah

Sebuah foto dari pemuda berusia 16 tahun, Mohammad al-Chaar terpampang di kelilingi cahaya lilin di lokasi bom mobil yang menargetkan mantan menteri keuangan, Mohamed Chatah (Shatah), di Beirut pada Jumat (28/12). Chaar adalah salah satu korban. (Foto: AFP)

BEIRUT, SATUHARAPAN.COM - Para pelayat di Beirut,Lebanon melampiaskan kemarahan terhadap gerakan Syiah Hizbullah pada hari Minggu (29/12). Mereka menuduhnya telah membunuh seorang politisi terkemuka Sunni dalam serangkaian pembunuhan terbaru.

Saat mantan menteri keuangan Mohamed Chatah dimakamkan di Beirut, para pelayat berteriak “Hizbullah adalah musuh Tuhan”.

Hanya ada sedikit keraguan di kalangan para pelayat bahwa Hizbullah dan sekutu Pemerintah Suriah itu berada di balik pembunuhan Chatah dan tujuh orang lainnya dalam pengeboman yang terjadi pada hari Jumat (26/12) di jantung ibu kota Lebanon, Beirut.

Ketegangan sektarian meningkat di Lebanon sejak Hizbullah secara terang-terangan ikut campur dalam konflik di negara tetangganya, Suriah, bersama dengan pasukan Presiden Bashar Al-Assad sebelumnya pada tahun ini.

Banyak Sunni Lebanon mengungkapkan simpati atau dukungan kepada para pemberontak Sunni yang berjuang untuk menggulingkannya.

Hizbullah dan Suriah dituduh melakukan serangkaian pembunuhan terhadap penentang Damakus di Lebanon sejak pembunuhan mantan Perdana Menteri Rafiq Hariri pada 2005.

“Suriah dan sekutunya di Lebanon, terutama Hizbullah, adalah orang yang membunuh Chatah, mereka tidak ingin negara ini damai,” kata seorang guru berusia 40 tahun bernama, Youssef Sati.

Kecaman internasional setelah pembunuhan Hariri menuntut Suriah untuk mengakhiri keberadaan tentara yang sudah berada di sana selama tiga dekade pada 2005, tapi banyak warga Lebanon yang mengeluhkan bahwa pengaruh dari tetangga mereka tidak pernah berakhir.

“Baik yang tua maupun yang muda tahu bahwa Suriah tidak meninggalkan Lebanon,” ujar Susane Abdel Mejid (57), seorang Mesir yang menikah dengan warga Lebanon, yang sudah tinggal di Lebanon selama 40 tahun.

“Bahkan jika tentaranya mundur, para antek dan pendukungnya masih ada di sini,” kata dia sambil menyeka air matanya dengan tisu.

Chatah adalah kritikus rezim Suriah kesembilan yang dibunuh di Lebanon sejak pembunuhan Hariri, dan kematiannya mengingatkan banyak warga Lebanon bahwa tidak ada yang bertanggung jawab atas pembunuhan itu.(AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home