Pembalakan Liar di Laos Didukung Pejabat Daerah
CHAMPASAK, SATUHARAPAN.COM - Pembalakan liar di Provinsi Champasak, Laos selatan mendapat dukungan kuat dari petinggi atau pejabat daerah yang berwenang di provinsi tersebut
"Bulan lalu, saya dan beberapa orang rekan saya memberhentikan sebuah truk yang berisi kayu curian di hutan kami duga kuat hasil ilegal logging, tapi sopir truk menelepon seseorang dan mengatakan kepada saya untuk berbicara dengan pria itu di telepon," kata petugas polisi yang ingin dirahasiakan identitasnya seperti diberitakan Radio Free Asia, rfa.org, Kamis (20/8).
“Orang saya berbicara dengan orang di telepon tersebut, rekan saya kemudian berkata kepada saya bahwa yang di telepon itu adalah salah satu pemimpin provinsi (Champasak) yang memerintahkan saya untuk membiarkan truk pergi dan mengawal mereka,” petugas tersebut menambahkan.
Petugas tersebut mengatakan bahwa banyak truk yang berisi hasil penebangan liar baik yang akan dibawa ke Laos dan Vietnam, dan membawa beban baik legal dan ilegal, dapat dilihat setiap melintas di wilayah Laos Tengah dan Selatan, truk tersebut mengangkut kayu ke Vietnam yang kebetulan berbatasan dengan Laos.
Menurut catatan Radio Free Asia, rfa.org, pihak pemerintah daerah sudah mengetahui kayu tersebut, namun menutup mata.
Menurut sumber itu, kasus tersebut di atas hanya salah satu dari yang sudah banyak terjadi sejak lama, karena saat ini banyak perusahaan yang berlomba-lomba untuk mengumpulkan kayu sebanyak mungkin karena adanya “dukungan” dari pejabat provinsi.
Pada bulan Juni, sebuah sumber yang dekat dengan keluarga pejabat pemerintah pusat di Provinsi Attapeu, Laos Selatan mengatakan kepada Radio Free Asia, rfa.org bahwa penebang tersebut setelah menyalurkan kayu secara ilegal kemudian menjual ke pembeli tetap di seluruh perbatasan timur di Vietnam.
"Para penebang ini dilindungi oleh salah satu pemimpin nasional," lanjut petugas polisi yang ingin dirahasiakan identitasnya itu.
Menurut sumber itu, penebang sering mengambil kayu dari luar daerah yang telah ditetapkan sebagai bagian dari pengembangan dan konsesi situs dan mencampurnya dengan kayu mereka diizinkan untuk panen.
Menurut Thongphane Latthanalungsi, Wakil Direktur Umum Inspeksi Kehutanan Laos mengatakan pihaknya dari Departemen Inspeksi Hutan Laos telah mengadakan pembicaraan dengan departemen terkait di Vietnam pekan lalu untuk menentukan langkah hukum yang dapat diterapkan.
“Kami mengadakan pertemuan untuk mengidentifikasi rencana kerja tahunan, membahas apa kedua belah pihak mampu, dan pengalaman pertukaran," kata Thongpane.
Dua Hutan Inspeksi Departemen memiliki nota kesepahaman (MoU) sejak 2009, dan Thongphane mengatakan mereka berencana untuk memperluas kerjasama mereka dengan menandatangani MoU serupa antara pejabat di provinsi yang membawahi perbatasan. (rfa.org)
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...