Pembangunan Science Techno Park Perlu Didorong
CIBINONG, SATUHARAPAN.COM - Komitmen yang serius dari pemerintah diperlukan untuk pembangunan Science Techno Park (STP), kawasan bangunan bagi penelitian sains dan teknologi berdasarkan kepentingan bisnis. Wakil Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr Akmadi Abbas menyatakan selain komitmen serius, pembangunan STP juga memerlukan instrumen regulasi dan kebijakan yang tepat dan terarah di seluruh Indonesia.
Akmadi melihat pengembangan STP, baik Science Park (SP) maupun Techno Park(TP) di Tanah Air berjalan lambat.
“Kita masih dalam proses pembelajaran, tapi harus dapat kita akselerasi. Apalagi pemerintah mencanangkan target pembangunan 100 TP dan 34 SP dalam lima tahun ke depan,” katanya, dalam acara "Lokakarya Nasional: Pematangan Persiapan Pelaksanaan Program Science and Technology Park" di Auditorium Pusat Inovasi LIPI Cibinong Jawa Barat, baru-baru ini.
Wakil Kepala LIPI pun menuturkan, Indonesia dalam pengembangan STP perlu mencontoh negara-negara seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan Taiwan, maupun beberapa negara ASEAN seperti Thailand, Filipina, serta Malaysia.
“Dalam kurun waktu sekitar enam tahun, STP di negara-negara tersebut telah menjadi kawasan kondusif untuk pengembangan perusahaan-perusahaan berbasis inovasi teknologi,” katanya.
Dia menyebutkan pula pentingnya kepemimpinan yang kuat sebagai kunci keberhasilan pengembangan STP. “Di Tiongkok, misalnya, grand design pembangunan STP yang dikembangkan Kementerian Riset dan Teknologi didukung penuh oleh sektor dan kementerian terkait. Sinergi lintas sektor seperti ini harus kita dorong di sini,” katanya.
Faktor keberhasilan lain yang dia ungkapkan adalah peran profesional. Akmadi mencontohkan Tiongkok telah merekrut tim konsultan profesional dari dalam negeri dan luar negeri, “Hal ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa investasi yang dialokasikan oleh pemerintah benar-benar akan memberikan imbal hasil positif melalui pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi.”
Karena itu, ia mendorong keterlibatan para profesional dalam pembangunan SP dan TP di Indonesia. “Tujuannya untuk mengurangi trial and error yang tidak perlu,” katanya.
Sementara itu, terkait penyelenggaraan lokakarya kali ini, Akmadi mengharapkan agar kegiatan yang dihadiri pemimpin SP dan TP serta pejabat kementerian dan lembaga tersebut, dapat memberikan informasi dan pengalaman berharga untuk pembangunan SP dan TP di masa datang. “Acara ini dapat menjadi masukan dalam perencanaan dan pelaksanaan program STP, SP, dan TP di LIPI,” katanya.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 menyepakati LIPI mendapat kepercayaan untuk mengembangkan satu SP di Cibinong Science Center (CSC) Bogor, Jawa Barat, dan tujuh TP di berbagai daerah (Samosir, Tasikmalaya, Enrekang, Mataram, Banyumulek, Ternate, dan Tual). (lipi.go.id)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...