Pemberontak Sudan Selatan: Perang Saudara akan Terus Berlanjut
ADDIS ABABA, SATUHARAPAN.COM - Perang saudara yang menghancurkan di Sudan Selatan cenderung berlarut-larut, ungkap pemberontak negara itu pada Kamis (19/3), menyatakan upaya perdamaian internasional gagal.
“Seluruh dunia berpaling ke Sudan Selatan namun diplomasi tidak membawa apa-apa,” ungkap juru bicara militer pemberontak Lony Ngundeng kepada wartawan di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa.
“Jika Anda memiliki solusi damai Anda masih perlu meyakinkan orang-orang yang keluarganya tewas. Mereka ingin melawan,” katanya, menegaskan bahwa proses perdamaian “belum selesai” namun tetap memprediksi bahwa “pertempuran akan terus berlanjut hingga satu pihak dikalahkan.”
Perundingan perdamaian di Ethiopia menghasilkan serangkaian gencatan senjata yang gagal, dan putaran perundingan terakhir juga gagal pada 7 Maret. Kedua belah pihak mengonfirmasi pecahnya pertempuran sengit baru di beberapa garis depan di bagian utara negara kaya minyak itu.
Sudan Selatan adalah negara termuda di dunia, setelah memisahkan diri dari Khartoum pada 2011 setelah perjuangan meraih kemerdekaan berdarah yang berlangsung lama.
Namun, perang saudara meletus di negara baru itu pada Desember 2013, ketika Presiden Salva Kiir menuduh Riek Machar, mantan wakilnya, merencanakan kudeta. Sejak saat itu puluhan ribu orang tewas dan empat juta orang mengalami kelaparan.
Kedua belah pihak dituduh melakukan banyak kekejaman. (AFP)
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...