Pembubaran Petral Harus Diikuti Audit Investigasi
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas mengatakan pembubaran Pertamina Energy Trading Limited (Petral) harus diikuti dengan audit investigasi untuk mengetahui adanya jejak mafia migas di dalam perusahaan itu.
"Semua dokumen harus diamankan. Harus ada audit forensik yang ditindaklanjuti sampai dengan audit investigasi," kata Busyro di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, pembubaran Petral tidak akan memiliki manfaat yang lebih besar tanpa mengetahui modus mafia migas yang kemungkinan ada di dalam tubuh perusahaan bekas anak usaha PT Pertamina (Persero) itu.
"Kalau hanya dibubarkan tapi tidak tahu modus mafianya bagaimana? Apalagi ini mencakup sektor cukup besar sekali," kata dia.
Busyro mengatakan persoalan energi mencakup persoalan migas dan minerba merupakan salah satu sektor yang menjadi fokus utama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama dirinya menjabat, selain persoalan ketahanan pangan dengan revenue.
"Kekayaan kita super dahsyat, sehingga kalau hanya dikeruk oleh asing tentu harus dipertanyakan," kata dia.
Menurut dia, pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said beberapa waktu lalu yang menyebut adanya keterkaitan kendala pembubaran Petral dengan rezim pemerintahan sebelumnya merupakan pesan moral yang juga perlu dibuka.
Menurut Busyro, harus ada dialog terbuka antara perwakilan pemerintahan sebelumnya di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan perwakilan dari pihak Kementerian ESDM saat ini.
"Saya menangkap statemen Pak Sudirman Said ada pesan moral. Sebaiknya dibuka saja," kata dia.
Sebelumnya, pemerintah mengumumkan pembubaran Petral pada Rabu (13/5). Pembubaran perusahaan yang bermarkas di Singapura itu dilakukan karena Petral dinilai tidak lagi signifikan dalam proses bisnis. (Ant)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...