Pemburu Satwa Bantai Gajah Mozambik
MAPUTO, SATUHARAPAN.COM – Pemburu satwa, telah membantai hampir 50 persen dari total gajah di Mozambik, untuk diambil gadingnya dalam kurun waktu lima tahun terakhir, menurut laporan Wildlife Conservation Society, Selasa (26/05).
Survei yang didukung pemerintah Mozambik menunjukkan, penurunan drastis sebesar 48 persen jumlah gajah dari sekitar 20 ribu ekor menjadi 10.300 ekor, menurut laporan WSC.
Penurunan ini, disebabkan maraknya perburuan gajah di kawanan gajah utama Mozambik, menurut pernyataan badan yang berbasis di Amerika Serikat tersebut.
Alastair Nelson dari WCS mengatakan, pemburu datang dari Tanzania di mana populasi gajah telah hancur. Tiongkok adalah konsumen terbesar di dunia dari gading diselundupkan.
Gading gajah dan cula badak seberat 1,3 ton, ditemukan dan disita di Hong Kong pada bulan Mei 2014. Pemburu liar itu membunuh sekitar 200 hewan dan memiliki nilai $ 6.3 miliar (Rp 8,3 triliun)
Gading gajah berharga di Asia, di mana mereka diukir ornamen dan digunakan dalam pengobatan.
Wilayah terpencil Mozambik utara, yang mencakup Taman Nasional Niassa, menjadi lokasi dengan tingkat perburuan tertinggi, dan tercatat 95 persen gajah mati, sehingga secara drastis menurunkan populasi gajah dari 15.400 ekor menjadi sekitar 6.100 ekor.
Di Afrika, sekitar 30 ribu gajah diperkirakan mati akibat perburuan liar setiap tahun untuk diambil gadingnya yang kemudian dijual ke Tiongkok dan sejumlah negara lain di Asia. (AFP/Ant/bbc.com)
Editor : Bayu Probo
Joe Biden Angkat Isu Sandera AS di Gaza Selama Pertemuan Den...
WASHIGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengangkat isu sandera Amerika ya...