Pemerintah akan Bangun "Technopark" Kemaritiman di Kaltim
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah segera merealisasikan pembangunan kawasan fasilitator teknologi atau technopark sektor kemaritiman di Penajam, Paser Utara, Kalimantan Timur, yang juga akan digunakan untuk mengembangkan industri minyak dan gas.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo telah mengadakan pertemuan dan sepakat mempercepat pembangunan technopark itu, demikian keterangan resmi dari Kementerian Koordinator Kemaritiman yang diterima di Jakarta, Jumat.
"Beberapa Negara, antara lain Prancis, berminat untuk bergabung dalam pengembangan `Maritime Techno-Park` di Penajam ini," tulis keterangan pers itu.
Secara keseluruhan, pertemuan Andrinof dan Indroyono pada Kamis (12/2) itu, telah menyepakati untuk mempercepat realisasi dan mempertajam program-program infrastruktur maritim, agar manfaatnya dapat dirasakan dalam tiga tahun ke depan.
Selain technopark, beberapa program maritim lainnya adalah, pertama penyelesaian batas laut antarnegara, batas landas kontinen, batas zona ekonomi eksklusif dan batas zona ekstensi 350-mil.
Andrinof mengatakan akan menginventarisasi program Kementerian/ Lembaga yang melaksanakan kegiatan survei dan riset kelautan, guna bisa diintergrasikan untuk menghimpun data hidro-oseanografi, geologi laut dan biologi laut.
Kedua, pemerintah akan menyusun pra-studi kelayakan pengembangan wilayah Sorong, Papua Barat sebagai kawasan ekonomi khusus, yang juga sudah masuk dalam RPJMN 2014-2019.
Ketiga, mengenai pengembangan bio-diesel dan `micro algae` di laut, Tim Nasional Pengembangan Bio-Diesel dari Micro Algae akan segera menggelar pemaparan di depan Kemeterian teknis.
Selanjutnya, di kesepakatan keempat, Kemenko Kemaritiman akan menambah komponen program :"Ayo Berlayar", dalam kegiatan Ekspedisi Nusantara Jaya 2015 yang akan melibatkan Kapal Penumpang milik Pelni.
Selain itu, Bappenas juga membentuk tim untuk megkaji dan memberikan rekomendasi mengenai rencana pembangunan pelabuhan Cilamaya.
"Indroyono dan Andrinof juga sepakat untuk mengawal komponen kelautan dalam rancangan dokumen `Sustainable Development Goal (SDG) Post-2015` yang saat ini tengah dinegosiasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan akan ditetapkan dalam Sidang Umum PBB di New York pada akhir 2015," tutur dia. (Ant)
Editor : Eben Ezer Siadari
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...