Pemerintah AS Rencana Lindungi 5 Juta Imigran yang Dideportasi
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, tengah mempertimbangkan rencana melindungi sekitar lima juta imigran ilegal yang tinggal di AS, agar tak dideportasi dan akan diumumkan awal pekan depan.
Kebijakan tersebut sesuai tuntutan pendukung imigran, tetapi dipastikan akan membuat marah Partai Republik yang sudah mencoba mencari cara untuk menggagalkan aksi Obama. Masalah ini muncul akibat konfrontasi besar pertama antara presiden dengan Partai Republik, sejak partai konservatif itu menyapu separuh kursi kongres dalam pemilihan pekan lalu.
Obama berpendapat, tindakan pemerintah harus dilakukan, karena Partai Republik yang menguasai Kongres, berusaha menggagalkan RUU imigrasi bipartisan disetujui Senat pada 2013.
Di sela perjalanan ke Asia, Jumat (14/11), Obama mengatakan, Kongres hanya bisa membatalkan kebijakan pemerintah dengan melalui undang-undang imigrasi yang komprehensif.
"Saya menyarankan, kalau sebenarnya mereka ingin melakukan pendekatan yang berbeda, dibandingkan menghabiskan banyak waktu untuk membatasi tindakan hukum, saya sebagai kepala eksekutif pemerintah AS yang bertugas menegakkan hukum imigrasi, telah menghabiskan banyak waktu," katanya dalam jumpa pers di Yangon, Myanmar. Seperti dikutip dari alarabiya.net, Sabtu (15/11).
Pemimpin Republik memperingatkan, tindakan sepihak Obama hanya akan menggelapkan prospek Kongres untuk meloloskan Undang-undang Imigrasi. Mereka berpendapat, tindakan tersebut adalah sinyal keliru kepada para pemilih dan memberikan kewenangan kepada Republik untuk mengontrol Senat dan memperluas kekuasaan di DPR dalam pemilu pekan lalu.
"Kami akan berjuang hingga kuku dan gigi presiden copot, jika dia terus menjalankan kebijakan ini," kata Ketua DPR, John Boehner, Kamis. "Jadi, semua pilihan di atas meja."
Beberapa politisi konservatif di DPR dan Senat mengumumkan rencana mereka menggagalkan kebijakan pemerintah itu. Tapi politisi Republik lainnya memperingatkan, niat tersebut bisa berdampak buruk layaknya kebijakan pemerintah yang tak populer, seperti tentang rencana perawatan kesehatan Obama pada tahun lalu.
Obama berjanji, melanjutkan niatannya tersebut hingga akhir tahun ini dan pejabat Gedung Putih memperdebatkan, apakah keputusan segera diambil setelah Obama kembali dari perjalanan kenegaraan ke Asia dan Australia pada akhir pekan ini atau menunggu sampai Kongres menyetujui rancangan anggaran pada Desember nanti.
Demokrat tidak akan melepaskan kekuasaan di Senat sampai Kongres yang baru mengambilalih pada Januari.
Pejabat senior pemerintah mengatakan, pengumuman imigrasi bisa saja dipublikasikan pekan depan. Namun, kata dia, presiden belum membuat keputusan tentang kepastian waktu pengumuman atau isi keputusan.
Beberapa pejabat mengatakan, Obama belum menerima rekomendasi resmi dari Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri, Jeh Johnson. Para pejabat ini enggan disebutkan identitaskan, karena tidak berwenang membicarakan secara terbuka tentang kebijakan publik.
Diperkirakan ada lima juta orang imigran, termasuk orang tua dan pasangan warga AS yang telah tinggal beberapa tahun, akan terbebas dari deportasi. Presiden juga akan melanjutkan program hingga dua tahun agar imigran muda tak dideportasi.
Meskipun Obama tidak berhak memberikan kewarganegaraan atau kartu hijau penduduk tetap i tanpa persetujuan Kongres, dia dapat menawarkan perlindungan sementara dari deportasi disertai izin kerja, sebagaimana yang dilakukannya pada masa lalu. (alarabiya.net)
Editor : Sotyati
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...