Pemerintah Bantu Korban Sinabung Mengatasi Pekerjaan, Pendidikan dan Relokasi
KARO, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah akan membantu korban letusan Gunung Sinabung dengan mengatasi hilangnya pekerjaan, dan pendidikan bagi anak-anak pengungsi, serta penghapusan bunga pinjaman. Untuk jangka panjang akan disiapkan relokasi permukiman bagi penduduk dari daerah bahaya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, hari Jumat (24/1) menyampaikan solusi bagi pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, sebagai kebijakan jangka pendek dan menengah.
“Ada dua solusi bagi pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung, yaitu berupa kebijakan jangka pendek dan jangka menengah, bantuan jangka pendek berupa santuan kesehatan, beasiswa, dan penghapusan bunga pinjaman di bank. Untuk jangka menengah adalah relokasi pengungsi dalam radius berbahaya ke lokasi yang aman,” jelasnya pada keterangan pers di Posko Pengungsian Gereja Paroki Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Kebijakan selanjutnya adalah di bidang pendidikan, yaitu pemberian beasiswa bagi anak-anak yang masih duduk di SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi sehingga mereka tidak putus sekolah. Kebijakan pemberian insentif atas pekerjaan untuk para warga yang dulunya bekerja dan sekarang menganggur agar dilanjutkan dan diperluas. Presiden juga meminta kepada BNPB untuk menghitung bantuan insentif atau cash for work.
Sementara itu, mereka yang bekerja di sektor pertanian, perkebunan, peternakan atau semua yang tidak bisa bekerja dan terganggu, pemerintah akan memberikan bantuan dan jumlah yang tepat. Diharapkan ini dapat meringankan beban warga yang terdampak erupsi Sinabung.
Presiden juga telah menghubungi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyangkut pinjaman warga. Menurutnya kebijakan yang diterapkan terkait hal ini akan ada penjadwalan ulang dan masih bisa mengajukan pinjaman baru.
“Bahkan yang betul-betul terdampak langsung, bunga pinjaman akan dihapuskan,” kata dia menegaskan.
Relokasi
Untuk solusi jangkah menengah pemerintah mengeluarkan kebijakan relokasi. Pemerintah akan menyediakan tempat bagi pemukiman kembali warga, yang lokasinya berjarak 5-7 kilometer dari puncak Sinabung.
"Begitu tanahnya ada, saya berharap 25 hektare, maka 900 kepala keluarga yang menghuni dari puncak sampai tiga kilometer ke bawah bisa kita buat hunian tetapnya," kata Presiden.
Selain memutuskan solusi penanganan pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Presiden juga menunjuk Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif, memimpin langsung penanganan dampak erupsi Sinabung dibantu kementerian dan lembaga pusat serta Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) 1 Bukit Barisan, Brigadir TNI Andogo Wiradi.
Dia menegaskan, anggaran yang dikeluarkan untuk melaksanakan kebijakan ini tidak sedikit. Oleh karena itu, harus tepat sasaran, dikelola dengan baik, dan tidak ada yang tidak kita kehendaki. Dia berpesan agar kebijakan, solusi, sekaligus program yang diputuskan dapat dilaksanakan dengan baik. Jajaran pemerintah daerah, pemimpin agama, tokoh masyarakat, serta semua elemen diminta turut melaksanakan kebijakan tersebut. (setkab.go.id/bnpb.go.id)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...