Pemerintah Evaluasi Proyek Strategis Nasional
Krisis global momentum mengembangkan industri hilir
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi), hari Kamis (16/2) dijadwalkan menggelar rapat terbatas di Kantor Presiden sekira pukul 14.00 WIB.
Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, menyampaikan agenda tersebut akan membahas evaluasi pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritas di Provinsi Sumatera Utara.
“Pukul 14.00 WIB - rapat terbatas. Topik: evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas di Provinsi Sumatera Utara,” kata Bey.
Pemerintah ingin segera mewujudkan proyek strategis nasional dan program prioritas di berbagai pelosok Tanah Air. Pelaksanaan proyek dan program tersebut saat ini masih terus dilakukan akselerasi dalam pengerjaannya.
Saat memimpin rapat terbatas mengenai evaluasi pelaksanaan proyek strategis dan program prioritas Provinsi Kalimantan Tengah, di Kantor Presiden, Jakarta, hari Selasa (14/2), Presiden mengingatkan jajarannya untuk terus memantau kelanjutan dari proyek maupun program prioritas tersebut.
"Kuncinya berada pada eksekusi dan pengawasan. Untuk itu saya minta menteri atau kepala lembaga untuk melihat secara detail eksekusi dari program strategis nasional dan program-program prioritas di setiap provinsi. Apakah sudah berjalan sesuai dengan rencana apakah ada hambatan atau kendala yang dihadapi," kata Presiden Jokowi.
Kepala Negara yakin bawa semakin cepat kendala dalam pengerjaan proyek untuk diselesaikan, maka akan semakin cepat pula program tersebut dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Untuk itu, ia meminta agar koordinasi dan sinergi antara gubernur dengan pemerintah pusat untuk lebih ditingkatkan.
Kondisi perekonomian Kalimantan Tengah juga disinggung olehnya. Sebagaimana diketahui, Kalimantan Tengah sesungguhnya kaya akan sumber daya mineral serta hasil perkebunan dan kehutanan. Namun, di sisi lain daerah tersebut terkena dampak paling besar dari penurunan harga komoditas di pasar global.
"Ini artinya melambatnya perekonomian global jelas memberikan dampak signifikan pada perekonomian di daerah," katanya.
Potensi Ekonomi Alternatif
Meski demikian, di balik penurunan harga komoditas tersebut sesungguhnya terdapat peluang besar yang bisa dimanfaatkan. Menurut Presiden, inilah momentum yang tepat untuk mulai mengembangkan industri hilir guna memberikan nilai tambah dari komoditas yang dimiliki.
"Kita lama terbuai dengan tingginya harga komoditas sehingga melupakan pembangunan industri hilir, pengolahan, untuk mendapatkan nilai tambah dari sumber daya alam yang dimiliki. Kita juga harus mulai mengembangkan industri hilir karena ini akan berpengaruh langsung pada masyarakat, membuka lapangan pekerjaan, dan menggerakkan ekonomi di daerah," ujarnya.
Kepala Negara mengajak pihak-pihak terkait untuk mulai memikirkan potensi ekonomi alternatif yang belum tereksplorasi. Hal tersebut perlu dilakukan untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi daerah di masa mendatang.
"Kalimantan Tengah perlu mengembangkan potensi ekonomi yang belum tersentuh agar tidak bergantung pada eksploitasi Minerba dan kekayaan hutannya yang pada suatu saat akan habis," Jokowi menegaskan.
Mengakhiri arahannya, Joko Widodo sekaligus menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur transportasi di Kalimantan Tengah. Selain untuk membuka keterisolasian beberapa wilayah di Kalimantan Tengah, infrastruktur transportasi yang memadai juga diharapkan dapat menurunkan biaya logistik di daerah tersebut.
"Saya minta pembangunan infrastruktur transportasi harus betul-betul terintegrasi dengan kawasan lain di Kalimantan dan tidak lupa memerhatikan aspek-aspek tata ruang serta lingkungan hidup," katanya.
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...