Pemerintah Genjot TKI Formal Ke Timur Tengah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kementerian Ketenagakerjaan memanggil pemilik dan pimpinan 129 perusahaan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS), yang selama ini menempatkan tenaga kerja Indonesia ke kawasan Timur Tengah dan Afrika. Para pimpinan PPTKIS diminta meningkatkan jumlah penempatan TKI formal ke kawasan Timur Tengah dengan mengisi lowongan-lowongan pekerjaan di berbagai sektor formal yang masih terbuka luas di sana.
“Tak dimungkiri penempatan TKI ke luar negeri merupakan salah satu opsi dan solusi mengatasi pengangguran. Namun saat ini pemerintah fokus untuk menempatkan lebih banyak TKI formal ke luar negeri,” kata Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta) Reyna Usman di Kantor Kemnaker, Jakarta pada Senin (19/1).
Dirjen Reyna mengatakan, bila disiapkan secara terencana dan baik, maka pihaknya optimistis penempatan TKI formal ke kawasan Timur-tengah akan meningkat dan melampaui jumlah TKI informal.
“Kami meminta komitmen dari seluruh PPTKIS, yang selama ini memberangkatkan TKI ke Timur Tengah dan Afrika, agar mengutamakan penempatan TKI formal. Pemerintah pun akan memberikan dukungan dan kemudahan dalam proses penempatannya,” kata Reyna.
Selama ini, jabatan atau jenis pekerjaan para TKI yang bekerja di luar negeri masih didominasi di sektor informal, dengan jenis pekerjaan rumah tangga dan kebanyakan dilakukan oleh para pekerja wanita Indonesia. Data akhir tahun 2014 menggambarkan lebih dari 63 persen TKI bekerja di sektor rumah tangga sebagai domestic workers, dan hanya sekitar 37 persen lebih TKI bekerja di sektor formal.
“Kesempatan kerja di sektor formal masih terbuka luas. Tinggal bagaimana pekerja kita dididik dan dilatih serta dilengkapi dengan sertifikasi keterampilan kerja, sehingga bisa mengisi lowongan-lowongan kerja di perusahaan-perusahaan di Timur Tengah dan Afrika,” kata Reyna.
Dijelaskan Reyna, pasar kerja di kawasan Timur Tengah dan Afrika yang bisa diisi oleh TKI formal di antaranya, meliputi jenis-jenis pekerjaan jabatan engineers oil and gas, general construction workers, manufacture workers, hotel and services (cleaning service, office boy, house keeper), drivers dan care takers.
“Selama ini kualitas-kualitas TKI formal kita sudah diakui kok, oleh perusahaan-perusahaan Timur Tengah yang mempekerjakannya. Kita terus memperbesar kesempatan kerja sehingga lebih banyak TKI formal yang bisa bekerja di sana,” kata Reyna.
PPTKIS yang menempatkan TKI yang bekerja di sektor formal ke Kawasan Timur Tengah dan Afrika sebanyak kurang lebih 129 PPTKIS ke hampir 90 negara di kawasan Timur Tengah, antara lain Saudi Arabia, United Arab Emirates, Qatar, Kuwait, Jordan, Bahrain, Oman, Turki, South Africa, Mauritius dan Trinidad and Tobago .
“Peluang kerja sebagai TKI formal ini, harus segera ditindaklanjuti dan disiapkan. Namun para TKI pun dituntut untuk memiliki keahlian dan keterampilan kerja yang bagus sehingga mampu bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain,” kata Reyna.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...