Pemerintah Kuba Akhiri Sistem Mata Uang Ganda
KUBA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Kuba, Selasa (22/10), mengumumkan rencananya mengakhiri sistem mata uang ganda di negara itu.
Saat ini, sebagian wilayah Kuba memakai mata uang peso Kuba atau CUP (1 CUP= Rp 452) sementara di wilayah lain sebagian besar barang hanya dapat dibayar dengan mata uang peso convertible atau CUC (1 CUC= Rp 11.082).
Walaupun peso diterima sebagai mata uang di luar Kuba, namun sebagian besar orang Kuba menukarkan sekitar $20 (Rp 221 ribu) per bulan dari sebagian gaji mereka.
Sistem mata uang ganda itu terbentuk setelah runtuhnya Uni Soviet, ketika Kuba memperkenalkan mata uang dolar AS sebagai mata uang kedua negara tersebut.
Pada 2004, pemerintah mengganti dolar dengan peso convertible. Sistem mata uang ganda tersebut tidak disenangi banyak warga Kuba. Mereka mengeluh ketika menerima gaji dalam mata uang peso Kuba, uang mereka tidak diterima oleh sebagian besar toko yang menjual barang-barang impor.
Pengumuman dalam surat kabar Partai Komunis Kuba Granma mengatakan perubahan itu akan dilakukan bertahap, namun belum ditetapkan waktu pastinya.
“Mata uang unifikasi bukanlah suatu ukuran yang akan hilang dengan sendirinya terhadap masalah ekonomi saat ini. Tetapi, sistem adopsi sangat penting untuk mengembalikan nilai mata uang tersebut ke peso Kuba,” demikian salah satu kutipan di Granma.
Selama berbulan-bulan, para pejabat Kuba mengatakan mengakhiri sistem dua mata uang adalah prioritas, tetapi langkah itu akan berdampak besar pada upaya bertahap pemerintah untuk bergerak dari sentralisasi ekonomi bergaya komunis.
Pengumuman pada hari Selasa tersebut mengatakan bahwa bank sentral Kuba akan terus mendukung kedua mata uang dan memberikan Kuba waktu untuk mengkonversi tabungan mereka. (edition.cnn.com)
Editor : Sotyati
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...