DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja
22:20 WIB | Jumat, 27 Desember 2013
Pemerintah Sudan Selatan Setuju Genjatan Senjata
NAIROBI, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Sudan Selatan telah sepakat untuk segera mengakhiri pertempuran dengan pemberontak, para pemimpin Afrika Timur yang bertemu di Nairobi mengatakan.
Para pemimpin itu menyatakan mereka "menyambut komitmen pemerintah Republik Sudan Selatan untuk penghentian segera permusuhan".
Mereka meminta pemimpin pemberontak Riek Machar untuk "membuat komitmen yang sama".
Lebih dari 1.000 warga Sudan Selatan dilaporkan telah meninggal dalam pertempuran terakhir di negara yang baru berdiri ini.
Setidaknya 100.000 orang telah meninggalkan rumah mereka, dengan sekitar 60.000 mengungsi di markas-markas PBB di seluruh negeri, menurut PBB, yang mengirim pasukan penjaga perdamaian tambahan.
Presiden Salva Kiir terlibat dalam perebutan kekuasaan mematikan dengan Machar, mantan wakil presidennya. Pendukung dari Presiden Salva Kiir adalah dari kelompok etnis Dinka sementara Riek Machar dari kelompok etnis Nuer, kedua kelompok etnis ini telah saling menyerang.
Para pemimpin regional Afrika Timur yang membentuk sebuah blok delapan - anggotanya dikenal sebagai Igad, mengadakan pembicaraan di ibu kota Kenya Nairobi sehari setelah para pemimpin Kenya dan Ethiopia bertemu Presiden Kiir di ibu kota Sudan Selatan, Juba.
Mereka mengatakan bahwa mereka tidak akan menerima kekerasan dalam penggulingan pemerintahan di Sudan Selatan. (bbc.co.uk)
BERITA TERKAIT
KABAR TERBARU
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...