Pemerintah Tunisia Cegah Jihad Seks ke Suriah
TUNISIA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Perempuan Tunisia hari Sabtu (21/9) memastikan akan membuat rencana untuk mencegah meningkatnya jumlah perempuan Tunisia yang pergi ke Suriah untuk melakukan apa yang disebut "jihad seks" oleh kelompok militan penghibur.
"Kementerian akan meningkatkan kerjasama dengan pemerintah dan badan-badan non pemerintah untuk menanggulangi masalah ini dengan merencanakan apa saja yang tepat untuk menghentikan rencana mereka yang mendorong praktek-praktek tersebut," kata pernyataan kementerian.
Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Lotfi Ben Jeddou mengatakan kepada Majelis Konstituante Nasional pada hari Kamis (19/9) bahwa perempuan Tunisia banyak pergi ke Suriah dan "mereka berhubungan seksual dengan 20, 30, 100" militan.
"Setelah melakukan hubungan seksual dalam nama 'jihad al-nikah' (perang suci seksual) mereka pulang dengan kehamilan," kata Ben Jeddou kepada anggota parlemen. Namun Ben Jeddou tidak merinci berapa banyak perempuan Tunisia tersebut yang kembali dalam keadaan hamil.
Kementerian Kesehatan Tunisia di hari Sabtu kemarin juga mengeluarkan pernyataan yang mengatakan telah mencatat "peningkatan jumlah perempuan muda yang berangkat untuk apa yang disebut jihad al - nikah", meskipun Kementerian itu tidak memberikan angka.
Menurut laporan gulfnews.com, Jihad al- nikah, memungkinkan hubungan seksual di luar nikah dengan banyak pasangan, dianggap oleh beberapa Islamis Sunni Salafi garis keras sebagai bentuk sah dari perang suci.
Laporan-laporan media mengatakan ratusan perempuan Tunisia telah pergi ke Suriah untuk tujuan ini, selain ratusan pria Tunisia yang bergabung dalam jihad memerangi rezim Presiden Bashar al-Assad.
Ben Jeddou mengatakan bahwa sejak ia memangku jabatan pada Maret 2013, "enam ribu pemuda kami telah dicegah pergi ke sana".
Sebelumnya dia telah mengatakan bahwa kontrol perbatasan telah ditingkatkan untuk mencegah pemuda-pemuda Tunisia menuju ke Suriah.
Laporan media mengatakan selama 15 tahun terakhir, ribuan warga Tunisia telah bergabung dalam jihad di seluruh dunia terutama ke Afghanistan, Irak, dan Suriah. Mereka masuk ke negara tersebut melalui Turki atau Libya. (alarabiya.net)
OpenAI Luncurkan Model Terbaru o3
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM- Dalam rangkaian pengumuman 12 hari OpenAI, perusahaan teknologi kecerdasan...