Pemerintah Turki Pecat dan Mutasi Sekitar 500 Polisi karena Kasus Korupsi
ANKARA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Turki pada hari Kamis (30/1) memecat atau memindah tugas sekitar 500 polisi, termasuk perwira senior di ibu kota Turki, Ankara, setelah mendapatkan tekanan untuk membersihkan kepolisian negara itu yang tengah diselidiki dalam kasus korupsi tingkat tinggi. Demikian diberitakan media setempat.
Ada perwira senior di antara mereka yang dicopot dari jabatan dalam gelombang terbaru dari pemecatan polisi, seperti diberitakan harian setempat, Milliyet dalam situsnya.
Media Turki memperkirakan bahwa pemerintahan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan telah menyetujui sekitar 6.000 polisi di seluruh negara, termasuk pejabat tinggi terkait penyelidikan korupsi yang melanda elite politik negara itu.
Sejak skandal korupsi meletus pada pertengahan Desember, puluhan jaksa, termasuk pengacara senior diselidiki dalam kasus dugaan pencucian uang, penyelundupan emas dan penyuapan, juga telah dipecat.
Erdogan menuduh pendukung pengkhotbah Turki yang di pengasingan, Fethullah Gulen, seorang mantan sekutu yang memiliki pengaruh besar dalam peradilan dan polisi, meluncurkan penyelidikan sebagai bagian dari "kudeta" terhadap pemerintahnya dalam tahun pemilihan yang penting.
Namun pembersihan oleh Erdogan menggunakan undang-undang yang bertujuan untuk meningkatkan kontrol pemerintah pada peradilan dan internet. Hal itu meningkatkan keprihatinan yang mendalam di rumah dan di luar negeri tentang keadaan demokrasi di negara mayoritas Muslim. (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...