Pemerintah Vietnam Makin Represif Terhadap Blogger Kritis
VIETNAM, SATU HARAPAN.COM- Human Rights Watch meminta pembebasan tanpa syarat terhadap lima blogger Vietnam yang baru-baru ini ditangkap aparat keamanan setempat. Mereka adalah Truong Duy Nhat dan Pham Viet Dao, serta aktivis internet Nguyen Chi Duc, Nguyen Hoang Vi dan Pham Le Vuong Cac.
Desakan lembaga yang bergerak di bidang hak azasi manusia ini disampaikan dalam press releasesnya, Kamis (20/6). Disebutkan bahwa dalam penyelidikan tersebut, diduga polisi telah melakukan penyerangan terhadap aktivis internet itu.
Menurut Brad Adams, Direktur Asia,”Penangkapan dan serangan terhadap blogger tersebut menunjukkan adanya rasa ketakutan pemerintah terhadap kebebasan demokrasi dan hak asasi manusia.”
Dalam kitab hukum pidana Vietnam pasal 258, salah satu ketentuan hukum yang digunakan untuk menuntut orang-orang untuk melaksanakan hak-hak mereka dalam kebebasan berekspresi.
Menurut lembaga ini, ada beberapa kasus yang terjadi di Vietnam mengenai pelanggaran berkebebasan berekspresi. Pada tanggal 26 Mei 2013, petugas Kementerian Masyarakat menangkap blogger Truong Duy Nhat karena dianggap melanggar kepentingan negara, hak hukum, kepentingan organisasi dan/atau warga negara.
Menurut surat kabar Thanh Nien Vietnam, penangkapan yang berlangsung di rumah Troung Duy Nhat di Da Nang, dalam postingnya yang berjudul “A Different Perspective” dalam blognya tersebut berbicara mengenai pengunduran diri Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung dan Partai Komunis yang berkuasa, Sekretaris Jenderal Nguyen Phu Trong, dan menyalahkan mereka sebagai pemimpin yang gagal dan menilai piemimpin tersebut memperburuk keadaan ekonomi dan politik negaranya.
Pada tanggal 7 Juni 2013, lima orang diserang oleh pihak polisi di antaranya Blogger Nguyen Hoang Vi (26) yang juga dikenal sebagai An Nguyen Do dan aktivis hukum Pham Le Vuong Cac di kota Ho Chi Minh. Menurut Blogger Vietnam, para intelejen telah memantau Nguyen Hoang Vi dan keluarganya beberapa waktu lalu dan memukulnya sampai tak sadarkan diri serta meninggalkan luka dan membutuhkan perawatan rumah sakit.
Nguyen Hoang Vi adalah blogger terkemuka yang juga pernah diserang pada 5-6 Mei 2013 di kota Ho Chi Minh.
Pada tanggal 13 Juni, polisi menangkap blogger Pham Viet Dao (61) di rumahnya, Hanoi, dia diduga telah menyalahgunakan kebebasan demokratis. Menurut Departemen Keamanan Masyarakat Vietnam mengatakan situs tersebut telah mengkritik sejumlah pemimpin di Vietnam.
Menurut berita resmi Badan VNA, pada tanggal 15 Juni Dinh Nhat Uy telah ditangkap oleh pihak kepolisian dan adiknya, Dinh Nguyen Kha telah dihukum delapan tahun penjara pada tanggal 16 Mei 2013 mengenai masalah penyebaran selebaran kebijakan luar negeri dan domestik Vietnam. Dinh Nhat Uy (30), di tangkap di provinsi Long An setelah menyuarakan untuk pembebasan adiknya di situs internet. Ia juga dituduh telah memutar balikan kebenaran dan sangat mempengaruhi prestisi organisasi negara.
Pasal 258 digunakan untuk menuntut mereka yang menyalahgunakan hak kebebasan berbicara, kebebasan pers, berkebebasan berkeyakinan, agama, berkumpul, berserikat, dan kebebasan demokratis lainnya yang dapat melanggar kepentingan negara, hak-hak yang sah dan kepentingan organisasi dan/atau warga negara, dan dapat dikenakan sanksi hingga tujuh tahun penjara bagi mereka yang melakukan pelanggaran ini.
Menurut Human Rights Watch, pemerintah Vietnam semakin menindas warga yang mengkritik korupsi dan otoritarianisme. Warga Vietnam meminta agar pemerintah berusaha mengembangkan demokrasi dan memodernisasi masyarakat agar mempunyai kebebasan berpendapat dan pemerintah mau menerima kritik sebagai bagian dari proses politik negara.
Editor : Sabar Subekti
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...