Pemimpin Demonstrasi di Kantor Kelurahan Lenteng Agung Klaim Tidak Ada Massa Bayaran
JAKARTA, SATUHARAPAN - Ketua pengawas aksi unjuk rasa di kantor Kelurahan Lenteng Agung sekaligus Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK) Lenteng Agung, Mahdi geram mendengar beredarnya kabar massa yang berdemo di kantor Kelurahan Lenteng Agung, Jaksel.
"Saya membantah keras kalau ada pihak luar yang mengatakan aksi tersebut dilakukan oleh massa bayaran," ujar Mahdi.
"Saya kenal dengan warga di sini. Maka dari itu adanya LMK di sini untuk mengawasi aksi unjuk rasa dan memantau apakah benar ada warga lain yang ikut-ikutan," jelas Mahdi
Mahdi meyakini demo ini adalah murni aspirasi warga Lenteng Agung yang menolak dipimpin oleh lurah yang saat ini menjabat.
Lebih lanjut, Mahdi menantang pihak-pihak yang menghembuskan kabar tentang adanya massa bayaran dalam demo tersebut untuk membuktikan ucapannya.
"Bila ada coba buktikan kepada saya, buktikan apakah benar atau tidak ada massa bayaran dalam aksi demo ini," tantang Mahdi.
Tidak Masalah
Lain halnya dengan Wulan, warga RT. 13 RW 02 Lenteng Agung, Jaksel. Wanita berusia 25 tahun tersebut sama sekali tidak mempermasalahkan wilayahnya dipimpin seorang non-muslim.
"Kami warga Kelurahan Lenteng Agung sama sekali tidak keberatan dipimpin oleh lurah yang non-muslim, yang penting ia amanah dalam memimpin warga," kata Wulan.
Wulan menilai kepemimpinan Susan Jasmine Zulkifli sebagai Lurah Lenteng Agung saat ini sudah cukup baik dan mengharapkan agar Susan dapat dipertahankan sebagai lurah di wilayahnya.
"Kami warga Lenteng Agung anteng-anteng saja kok dipimpin Bu Susan. Sepertinya mereka yang sering berdemo di kantor kelurahan adalah massa bayaran yang memiliki kepentingan-kepentingan tertentu," ungkap Wulan.
Hal senada diungkap Sri, penjual makanan di depan kantor Kelurahan Lenteng Agung. Menurut wanita asal Semarang tersebut kepemimpinan Susan selama ini cukup baik.
"Bu Susan itu orangnya baik, murah senyum, dan mudah bergaul dengan masyarakat," ungkap Sri.
Sri sendiri tidak mempermasalahkan agama yang dianut Lurah Lenteng Agung tersebut. "Yang penting tidak korupsi saja, lagipula belum tentu yang muslim sholatnya 5 waktu dan bebas korupsi," kata Sri.
Menanggapi demonstrasi yang menginginkan dirinya dicopot sebagai Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli lebih memilih sikap diam. "Sudahlah tidak perlu terlalu diladeni, biarlah mereka berdemonstrasi. Ini kan negara demokrasi," ujar Susan.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...