Pemkot Jaksel Telah Vaksinasi Ratusan Anjing dan Kucing
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Maraknya penyebaran hewan liar, seperti kucing dan anjing di Ibukota cukup meresahkan warga. Bukan hanya membuat tak nyaman, hewan liar tersebut kerap kali menjadi sumber penyakit. Virus Toxoplasma yang terdapat pada bulu atau kotoran kucing serta rabies, yakni virus yang menyebabkan neuroinvasive ensefalitis akut (radang otak) dalam hewan berdarah panas seperti anjing membuat kekhawatiran masyarakat meningkat.
Menanggapi keresahan warga, Pemerintah Kota Jakarta Selatan telah melakukan sterilisasi terhadap ratusan hewan liar, di antaranya kucing, anjing, dan kera selama 2015.
Wali Kota Jakarta Selatan, Syamsudin Noor, menyampaikan hingga Februari, pemkot telah melakukan vaksinasi terhadap 279 anjing, 438 kucing, dan 10 ekor kera liar. Selain melakukan vaksinasi gratis, Pemkot Jakarta Selatan juga melakukan penangkapan anjing, kucing, dan kera yang berpotensi membawa penyakit.
“Hingga Februari 2015, ada 15 ekor anjing, 24 kucing, 3 kera yang ditangkap. Kalau hewan-hewan itu sudah ditangkap, ditindaklanjuti dengan sterilisasi dirawat di Balai Kesehatan Hewan supaya masyarakat tidak merasa was-was menghadapi anjing-anjing atau kucing liar dan bisa nanti diadopsi oleh mereka yang cinta terhadap anjing dan kucing,” ujar Syamsudin saat menghadiri World Stray Animal Day atau Hari Hewan Liar Sedunia di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (4/4) pagi.
Namun, apabila masyarakat tertarik untuk mengadopsi, pemkot menyarankan agar pengadopsi memiliki komitmen untuk merawat hewan tersebut.
Selama ini, kata Syamsudin, tak banyak masyarakat mengetahui bila pemkot menyediakan fasilitas vaksinasi di Balai Kesehatan Hewan.
Masyarakat pun diimbau untuk mulai sadar bahwa hewan-hewan yang menyebabkan rabies dan virus berbahaya lainnya dapat menimbulkan kematian.
“Tentu ini harus diantisipasi, jangan sampai orang yang tidak paham akhirnya kena imbas. Untuk itu pemkot akan terus tingkatkan pengawasan di lapangan supaya tidak ada lagi hewan-hewan liar, baik kucing, anjing, kera yang menimbulkan keresahan,” ujar dia.
Hewan-hewan itu disterilasi supaya tidak berkembang biak.
“Kita melangkah untuk melakukan kegiatan, sebanyak-banyaknya kalau bisa ditangkap. Tidak ada batas limit penangkapannya,” kata Syamsudin kepada satuharapan.com.
Selain melakukan penangkapan dan vaksinasi, pemkot juga melakukan pemantauan lalu lintas perdagangan kucing, anjing, dan kera.
Editor : Sotyati
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...