Pencarian Remaja Israel Hilang Bertujuan Hancurkan Hamas
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Pencarian tiga remaja Israel yang kemungkinan diculik di Tepi Barat, telah berubah menjadi upaya militer dan diplomatik skala penuh untuk hancurkan Hamas. Ketiga remaja itu, berusia 16 hingga 19, menghilang pada Kamis (13/6) malam saat pulang dari seminari agama mereka di Kfar Etzion, sebuah pemukiman di Tepi Barat antara Bethlehem dan Hebron.
Sejak ketiga remaja itu menghilang, Israel telah bergerak agresif. Tentara mengumpulkan lebih dari 240 warga Palestina, termasuk banyak dari pemimpin tingkat tinggi Hamas di Tepi Barat.
Masih belum ada bukti konkret yang menghubungkan Hamas ke tindakan penculikan, tapi pemimpin politik dan militer Israel menyatakan Hamas berada di balik penculikan dan menggunakan isu ini sebagai kepentingan politik.
Ratusan tentara telah dikerahkan ke kota utara Nablus, dan melakukan penahanan orang-orang yang dicurigai.
Daftar tahanan meliputi tidak hanya milisi, tetapi juga puluhan politisi, bahkan wartawan. Banyak dari mereka cenderung berakhir di penjara tanpa proses peradilan.
Selasa (17/6), parlemen Israel menyetujui perlakuan keras untuk tahanan Hamas di penjara-penjara Israel. Sejumlah langkah lain juga dibahas, termasuk mengasingkan anggota Hamas dari Tepi Barat ke Gaza dan menghancurkan rumah-rumah mereka.
Tindakan itu memunculkan kritik dari dalam Israel: Surat kabar liberal Haaretz menyebut tindakan PM Israel Netanyahu sebagai "oportunisme licik"; Rami Igra, mantan kepala unit Mossad yang mencari tawanan Israel, kepada Jerusalem Post bahwa tuduhan kepada Hamas itu prematur.
“Belum ada fakta yang disajikan kepada publik bahwa remaja itu diculik oleh Hamas," kata Rami Igra. "Tindakan pencarian remaja ini lebih bersifat politis daripada tindakan berdasarkan fakta."
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...