Pencuri Uang Via Internet Diekstradisi ke AS
BANGKOK, SATUHARAPAN.COM – Seorang pemuda Aljasair ( 24 tahun), Hamza Bendelladj, ditangkap di Thailand, dan diekstradisi ke Amerika Serikat atas tunduhan melakukan kejahatan melalui teknologi cyber.
Seperti diberitakan situs BBC London, Selasa (7/5), pemuda ini dituduh menggunakan virus komputer untuk mencuri uang tunai lebih dari 250 bank di Amerika Serikat.
Hamza Bendelladj, ditangkap di Thailand pada bulan Januari, dia dicurigai sebagai bagian dari penemu malware (semacam virus komputer) yang disebut SpyEye. Para mencuri menggunakan program tersebut untuk memasuki informasi pada rekening bank, dan kemudian menjarah uang dari rekening tersebut.
Jika terbukti bersalah, Mr Bendelladj bisa menghadapi denda sebesar US$ 14 juta dan hukuman penjara sekitar 30 tahun. "Jangkauan kejahatan yang dituduhkan pada Bendelladj akan makin panjang, melintasi perbatasan antar negara, bahkan langsung ke rumah para korban," kata pengacara AS, Sally Yates, dalam sebuah pernyataan.
Dalam jejaring cyber, dia diduga mengkomersialkan hasil pencurian informasi pribadi secara borongan kepada para penjahat cyber lainnya.
Dalam jaringan online, Bendelladj menggunakan alias BX1. Diyakini dia menjadi salah satu pengendali utama perangkat lunak SpyEye yang menyebabkan komputer terinfeksi virus, kemudian mencuri informasi pribadi yang digunakan untuk memasuki (log in) ke akun keuangn secara online.
SpyEye ini diyakini telah membangun jaringan besar dan luas dan secara teratur menjarah informasi.
AS menuduh Bendelladj menggunakan informasi yang dikumpulkan melalui SpyEye untuk mencuri uang dari bank dan mengirim spam. Dia juga dituduh membantu mengembangkan dan menjual SpyEye versi lain kepada kriminal cyber pemula untuk pencuri uang dan mencari korban.
Lembaga penegak hukum di AS telah melacak keberadaannya dan menangkap Bendelladj ketika menjual salinan SpyEye kepada petugas polisi yang menyamar, dengan harga US$ 8.500 di suatu tempat di Thailand.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...