Pendatang ke Jakarta Karena Dorongan Ekonomi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Komisi II DPR RI, Agus Poernomo, mengatakan pascalebaran, jumlah pendatang ke Jakarta akan meningkat akibat faktor ekonomi, mengingat sekitar 80 persen peredaran uang seluruh Indonesia terpusat di Jakarta.
“Ini tidak terhindarkan, konon mengikuti perputaran uang secara nasional yang 80 persen berada di Jakarta,” kata Poernomo atau yang akrab dipanggil Gus Poer di Jakarta, Kamis (31/7).
Untuk memantau penambahan jumlah penduduk Jakarta, dia menjelaskan, sistem elektronik KPT (e-KTP) sangat bermanfaat dalam memantaunya.
“Sistem e-KTP bisa membantu memantau perkembangan pendatang, jika ada upaya pendataan dari Pemda DKI Jakarta,” kata dia.
Langkah lain mengantisipasi terjadi penambahan penduduk di Jakarta, sebaiknya meniru langkah Presiden SBY yang membangun pusat-pusat ekonomi di daerah lain, tidak terpusat di Jakarta.
“Pengembangan ekonomi yang sudah jalan di era SBY bisa dilanjutkan agar urbanisasi bisa diminimalisir,” kata dia.
Ia menyebutkan, masalah bertambahnya penduduk Jakarta, harus diimbangi dengan pemenuhan kebutuhan pekerjaan formal.
“Pemenuhan atas kebutuhan pekerjaan formal harus dipenuhi. Jika ini tak terpenuhi akan mengakibatkan tumbuhnya sektor informal yang kadang susah dikontrol dan akan menimbulkan masalah baru,” kata Poernomo.
Jumlah pendatang baru di Jakarta diprediksi naik sebesar 25,5% dari jumlah pendatang baru tahun lalu.
Kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, Purba Hutapea, dari hasil pantauan arus mudik dan balik, terjadi perbedaan.
Untuk arus mudik sebanyak 3.616.774 orang, sedangkan jumlah arus balik diprediksikan mencapai 3.685.274 orang.
“Diperkirakan akan ada pendatang baru ke Jakarta sekitar 68.500 orang,” tandas Purba, Kamis (31/7).
Sementara Purba Hutapea tahun 2013 lalu mengatakan jumlah penduduk DKI sudah bertambah sampai 22.383 orang usai lebaran. Namun jumlah tersebut 50 persen lebih sedikit dibandingkan jumlah pendatang pada tahun 2012 yang mencapai sekitar 40.000 orang.
Dari jumlah 22.383 tersebut, rinciannya yaitu sebanyak 13.736 orang di wilayah Jakarta Barat, 3.614 orang di Jakarta Timur, 2.406 orang di Jakarta Selatan, 1.869 orang di Jakarta Utara dan 1.118 di Jakarta Pusat. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...