Pendeta Hentikan Pidato Trump Saat Bicara di Gereja Bethel
FLINT, MICHIGAN, SATUHARAPAN.COM - Tak henti-hentinya kontroversi mewarnai upaya calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, menarik dukungan dari rakyat AS. Kali ini terjadi di sebuah gereja Bethel di Flint, Michigan, yang sebagian besar umatnya etnis Afro-Amerika.
Ketika didaulat berpidato pada hari Rabu (14/9), Donald Trump memanfaatkan kesempatan menyerang calon presiden Partai Demokrat, Hillary Clinton. Pada saat itu lah pendeta gereja tersebut naik ke altar dan mendekati mimbar. Ia menghentikan pidato Trump sejenak, dan mengingatkan dia untuk tidak menyerang Clinton.
"Pak Trump, saya mengundang Anda di sini untuk memberi apresiasi kepada kami untuk apa yang kami lakukan di Flint, dan tidak untuk memberikan pidato politik," kata Faith Green Timmons, pendeta di gereja Bethel United Methodist Church itu, mengingatkan Trump, setelah mendekati mimbar saat Trump berbicara.
Flint adalah kota di Michigan yang baru-baru ini mengalami krisis air, karena air di kota itu mengalami kontaminasi.
Trump kemudian menghentikan serangannya kepada Clinton lalu kembali ke topik yang ia bicarakan.
"Oke. Baiklah. Saya akan kembali ke (kota) Flint, Oke? Penderitaan Flint adalah hasil dari begitu banyak kegagalan yang berbeda," kata Trump.
Timmons, dalam sebuah pernyataan yang disediakan pada acara tersebut, mengatakan bahwa gerejanya menyambut "semua orang."
"Acara publik ini terbuka untuk semua. Kehadiran Trump di Bethel United Methodist tidak merupakan dukungan untuk pencalonannya," ia mengatakan, sebagaimana dilansir dari CNN.
Beberapa saat sebelum Timmons memotong pidatonya, Trump mulai menyerang Clinton atas dukungannya terhadap perdagangan bebas, yang menurut Trump menyebabkan penderitaan ekonomi di kota Flint.
"Hillary gagal di bidang ekonomi sama seperti dia gagal pada kebijakan luar negeri. Segala sesuatu yang dia sentuh tidak berhasil," Kata Trump, yang kemudian diikuti oleh majunya pendeta Timmons untuk menghentikannya sejenak.
Peristiwa yang agak canggung seperti itu hanya lah satu dari sekian kejadian tidak enak lainya selama kunjungan Trump ke Flint, yang menandai upaya terbarunya untuk menarik pemilih kulit hitam.
Trump banyak mendapat celaan selama kunjungannya ke sejumlah gereja kulit hitam di AS. Dua minggu sebelumnya ketika ia menghadiri sebuah acara pada gereja yang umatnya didominasi oleh warga Afro-Amerika di Detroit, sekitar 200 pengunjuk rasa berkumpul di luar gereja.
Kemarin, seorang wanita mengejek Trump dengan menyela pidatonya dan menyampaikan tuduhan bahwa Trump melakukan diskriminasi terhadap penyewa propertinya yang berkulit hitam.
Trump dan wanita itu sempat berdebat. "Saya tidak dan tidak pernah melakukan hal seperti itu," kata Trump, sebelum pendeta naik ke altar dan membela Trump.
"Ini gereja saya dan Anda harus menghormati dia," kata Timmons kepada perempuan yang menginterupsi Trump.
Seorang perempuan lain juga menumpahkana kejengkelannya kepada Trump karena dia pernah menyebut orang kulit hitam pemalas.
Kemarin itu adalah kunjungan pertama Trump ke Flint. Trump juga mengunjungi fasilitas sumber air di kota itu, tetapi ketika berbicara di gereja di Flint, ia tidak banyak membicarakannya, malahan ia memfokuskan pidatonya pada menurunnya manufaktur AS dan outsourcing yang ia klaim telah merugikan perekonomian Flint.
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...