Pendukung Morsi di Kairo Tolak Kudeta Militer
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Hari ini setelah solat Jumat pada waktu setempat, masa pendukung Morsi berkoalisi dengan kelompok-kelompok Islam yang dipimpin oleh Ikhwanul Muslimin untuk menentang kudeta militer.
Ribuan pendukung Mohamed Morsi akhirnya meluber ke jalan kota Nasr, di Kairo untuk berunjuk rasa tandingan, mereka menolak pemecatan Presiden Morsi dalam kudeta militer pada hari Rabu (4/7) yang lalu.
“Orang-orang di sini mengatakan, mereka bukan hanya untuk mendukung Morsi, tetapi ingin melawan kudeta militer dan mengembalikan presiden terpilih secara demokratis,” kata Elshayyal Jamal, yang disampaikan dalam situs aljazeera.com.
Sementara itu, tentara Mesir mengumumkan keadaan darurat untuk daerah Suez dan Sinai, setelah serangan terhadap bandara Sinai, seperti dilaporkan koran milik negara Mesir pada Jumat (5/7) ini.
Sementara itu, pihak berwenang telah menutup perbatasan Rafah dengan Gaza untuk menghentikan aksi masa unjuk rasa.
Jenderal militer Mesir, Abdel Fattah al-Sisi merilis sebuah pernyataan pada hari Kamis melalui halaman Facebook-nya, dia mengatakan bahwa setiap orang punya hak untuk protes damai, tetapi tidak boleh disalahgunakan.
“Kebijaksanaan, nasionalisme sejati, dan nilai-nilai kemanusiaan yang konstruktif bahwa semua agama telah menyerukan dan mengharuskan kita sekarang untuk menghindari tindakan luar biasa atau sewenang-wenangan terhadap setiap faksi atau arus politik,” ujar Jenderal Abdel Fattah al-Sisi.
Keperihatinan PBB
Komisaris Tinggi untuk hak asazi manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Navi Pillay perihatin atas laporan penahanan anggota terkemuka Ikhwanul Muslimin Mesir.
Juru bicara untuk HAM PBB, Rupert Colville mengatakan bahwa dalam rapat rutin PBB pada hari Jumat ini menyepakati penahanan yang dilakukan militer Mesir merupakan suatu kejahatan, dan mendesak penguasa baru Mesir (Adly Mansour) untuk menjelaskan berapa jumlah yang ditahan atau yang telah dibebaskan mereka.
Sebelumnya, para pemimpin Ikhwanul Muslim ditangkap bersama pemimpin tertinggi kelompok mereka, Mohamed Badie.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...