Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 12:54 WIB | Selasa, 11 Maret 2014

Peneliti: Gajah Bisa Membedakan Bahasa Manusia

Gajah Afrika (Loxodonta africana). Foto: ist)

KENYA, SATUHARAPAN.COM - Gajah Afrika bisa membedakan bahasa manusia, dan mereka akan menjauh jika dianggap ancaman. Kemampuan ini  telah diasah untuk bertahan hidup di alam liar, kata para peneliti.

Studi ini menunjukkan gajah yang sudah dikenal sebagai makhluk cerdas, bahkan lebih canggih daripada yang diyakini sebelumnya dalam memahami bahaya dari manusia.

Gajah Afrika (Loxodonta africana) adalah hewan darat terbesar di bumi dan dianggap sebagai spesies yang rentan, karena kehilangan habitat dan perburuan liar untuk mendapatkan gading mereka.

Para peneliti menggunakan rekaman suara manusia untuk didengar gajah di Taman Nasional Amboseli di Kenya, untuk melihat bagaimana mereka akan bereaksi, kata laporan dalam pada National Academy of Sciences.

Beberapa suara itu berasal dari orang dari suku Maasai setempat, kelompok peternak sapi dan kadang-kadang berkonflik dengan gajah untuk akses terhadap air dan ruang penggembalaan. Kadang-kadang, gajah yang mati dalam bentrokan dengan pria Maasai, atau sebaliknya.

Suara rekaman lainnya adalah dari pria suku Kamba, yang kebanyakan hidup sebagai petani atau karyawan taman nasional, dan yang jarang mewakili manusia yang berbahaya bagi gajah.

Ada beberapa suara lain yang digunakan dalam penelitian pada gajah, termasuk suara perempuan atau anak laki-laki Maasai.

Semua itu mengatakan kalimat yang sama, yaitu "Lihat, lihat di sana, sekelompok gajah akan datang." Suara-suara itu diperdengarkan ketika ada ratusan gajah pada  47 kelompok keluarga di siang hari.

Ketika gajah mendengar suara laki-laki dewasa Maasai, mereka cenderung untuk berkumpul bersama, mulai mencium untuk menyelidiki dengan belalai mereka, dan bergerak dengan hati-hati, lalu pergi.

Tapi ketika gajah mendengar suara perempuan, anak laki-laki, atau laki-laki dewasa dari suku Kamba, mereka tidak menunjukkan kepedulian.

Membedakan Bahasa

"Kemampuan untuk membedakan antara suara pria Maasai dan Kamba memberikan kalimat yang sama dalam bahasa mereka sendiri menunjukkan bahwa gajah dapat membedakan bahasa yang berbeda," salah satu penulis laporan itu, Graeme Shannon, yang juga pengajar terbang di bidang psikologi pada University of Sussex.

Hal itu tidak sama dengan memahami apa maksud kata-kata, tetapi masih menunjukkan bahwa gajah dapat menguraikan bahasa yang mirip bernyanyi (songy) dari suku Maasai ketimbang lidah Kamba yang didasarkan pada penggunaan vokal, dan isyarat lainnya.

"Ini hal yang sangat canggih tentang apa yang dilakukan gajah," kata Keith Lindsay, seorang ahli biologi konservasi dan anggota komite penasihat ilmiah dari projek penelitian gajah, Amboseli.

"Banyak hewan akan menghindar ketika ada ancaman umum yang datang dari manusia, tapi hewan yang cerdas tidak melakukan itu," kata dia.

"Tanggapan mereka untuk mendengar suara orang Maasai berbicara adalah untuk waspada, dan menjauh, tetapi tidak untuk melarikan diri secara total karena ketakutan," tambah Lindsay..

"Hal ini menunjukkan bahwa gajah mampu berpikir, dan  mengetahui bahwa jika pria Maasai berbicara, mereka tidak mungkin sedang berburu. Sebab, jika mereka berburu, mereka akan bergerak diam-diam," kata dia.

Makin Bijak Oleh Usia

Kelompok gajah dengan betina pemimpin yang tua di tengah-tengah mereka akan melakukan yang terbaik untuk menilai ancaman dari suara  yang berbeda. Hal itu memperkuat dugaan tentang peran belajar dalam perilaku binatang.

Gajah juga tidak bertindak dengan cara yang sama seperti yang mereka lakukan ketika rekaman memperdengarkan suara singa, seperti yang ditunjukkan dalam studi sebelumnya.

Dalam skenario tersebut, mereka berkumpul bersama, sehingga gajah remaja yang paling berisiko dari serangan singa, berada di pusat. Mereka akan bergerak menuju suara, seolah-olah untuk menakut-nakuti singa agar pergi.

Ketika untuk mengenali manusia, gajah mungkin tidak sendirian dalam kemampuan ini. Penelitian lain telah menyarankan bahwa lumba-lumba botol liar di Brazil telah menjadi begitu akrab dengan manusia, dan  mereka terlibat  bekerja sama dalam penangkapan ikan dengan nelayan.

Kera besar, gagak, dan bahkan anjing padang rumput juga telah menunjukkan  kemampuan  membedakan  suara manusia pada tingkat tertentu.

Sebuah studi terpisah yang diterbitkan bulan lalu dalam jurnal PLoS ONE menunjukkan bahwa gajah juga  memiliki alarm panggilan khusus untuk ketika manusia berada dekat mereka. Hal itu menunjukkan hubungan antara manusia dan gajah telah mencapai titik yang mengganggu. Hal itu bisa memberi rekomendasi  yang lebih penting dalam upaya konservasi.

“Kita telah menjadi musuh formal gajah," kata Lori Marino, seorang ahli kecerdasan hewan di Emory University. "Mereka tidak hanya dapat mengenali beberapa perbedaan di antara kita, tetapi kita sekarang pada daftar spesies yang harus mereka perhatikan." (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home