Peneliti Temukan Bukti Langsung MERS Berasal dari Unta
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Para peneliti pada Rabu (4/6), menemukan bukti langsung pertama bahwa coronavirus MERS (Middlle East Respiratory Syndrome Corona Virus, MERS-CoV), yang berpotensi mematikan ditularkan langsung dari unta ke manusia.
Arab Saudi paling banyak dilanda virus tersebut, menewaskan 282 orang dari 688 pasien yang terinfeksi, menurut angka terbaru dari Kementerian Kesehatan Saudi.
MERS ditemukan di tempat lain di Timur Tengah dan Eropa, Asia, serta Amerika Utara, dibawa para pelancong yang terinfeksi di Arab Saudi atau Uni Emirat Arab.
Penemuan terbaru di New England Journal of Medicine dilaporkan berdasarkan pria Saudi berusia 44 tahun yang memiliki sembilan ekor unta meninggal akibat MERS pada November 2013.
Temannya mengatakan dia melihat pria itu mengoleskan obat gosok ke hidung salah satu untanya yang sakit, empat di antaranya dikabarkan mengidap penyakit ingusan tujuh hari sebelum dia sendiri terserang MERS.
Para peneliti mengurutkan virus yang ditemukan di salah satu unta yang sakit dengan virus yang membuat pria tersebut meninggal, dan menemukan bahwa genomnya sama persis.
“Data ini menunjukkan bahwa kasus fatal infeksi MERS-CoV pada manusia ditularkan langsung melalui kontak dekat dengan seekor unta yang terinfeksi,” kata studi yang dipimpin Tariq Madani di departemen obat-obatan, King Abdulaziz University di Jeddah.
Riset sebelumnya menunjukkan virusnya umum ditemukan pada unta selama setidaknya 20 tahun terakhir, dan sepertinya berpindah ke manusia.
“Walaupun riset lain menunjukkan bahwa unta berpunuk tunggal mungkin menjadi sumber penting korona virus MERS, makalah dari Azhar dan rekan-rekan ini memberikan bukti tegas pertama penularan virusnya dari unta ke manusia,” kata W Ian Lipkin, Direktur Center for Infection and Immunity (Pusat Ingeksi dan Imunitas) di Columbia University di New York.
“Tantangannya sekarang adalah menentukan sampai sejauh mana unta atau hewan lain berkontribusi terhadap wabah penyakit pada manusia,” kata Lipkin, yang tidak dilibatkan dalam studi New England Journal of Medicine. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...