Penelitian: Musik Bantu Bayi Belajar Bicara
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Bayi yang mengikuti permainan musik, kemungkinan akan lebih mudah untuk menyerap keterampilan bahasa, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Prosiding National Academy of Sciences pada Senin (25/4).
Peneliti Amerika Serikat (AS), membandingkan bayi berusia sembilan bulan yang bermain dengan mainan dan truk, dengan mereka yang berlatih menghasilkan irama dalam serangkaian sesi bermain.
Mereka menemukan, bahwa kelompok anak yang mendengarkan musik menunjukkan lebih banyak aktivitas otak di bagian yang melibatkan pola mendeteksi, keterampilan penting dalam hal pembelajaran bahasa.
“Penelitian kami, adalah penelitian pertama pada bayi, yang menunjukkan bahwa mengalami pola ritmis dalam musik juga bisa meningkatkan kemampuan mendeteksi, dan membuat prediksi mengenai pola ritmis dalam berbicara,” kata kepala penelitian Christina Zhao, peneliti pascadoktoral di Institute for Learning and Brain Sciences (I-LABS) University of Washington. Ini artinya, pengalaman musik sejak dini bisa memiliki dampak lebih global terhadap keterampilan kognitif.
Penelitian tersebut berskala kecil, hanya melibatkan 39 bayi dan orang tua mereka yang berpartisipasi dalam sesi bermain 15 menit selama satu bulan.
Dua puluh bayi, mendengarkan rekaman musik anak-anak, saat mereka duduk bersama dengan orang tua mereka, dan membantu memukul drum mengikuti sejumlah musik termasuk irama waltz dan lagu seperti Take Me Out to the Ballgame, sebuah lagu klasik.
Sembilan belas bayi lainnya, juga mengikuti sesi permainan aktif, yang menggunakan mainan dan blok tanpa musik.
Ketika bayi-bayi tersebut menjalani pemeriksaan otak, dikenal sebagai magnetoencephalography (MEG), pada akhir bulan, peneliti ingin melihat perbedaan mereka.
Jadi, mereka memperdengarkan suara pidato dan musik kepada bayi yang terkadang berisikan gangguan di bagian irama atau aliran suara.
Bayi dalam kelompok musik, menunjukkan respons otak lebih kuat, baik dalam hal pendengaran maupun korteks prefrontal, bagian otak yang terdapat di depan, yang berperan dalam pengendalian perhatian dan pendeteksian pola, menurut temuan penelitian. Pengalaman Musik memiliki potensi untuk meningkatkan keterampilan kognitif yang lebih luas yang meningkatkan kemampuan anak-anak untuk mendeteksi, dan bereaksi cepat untuk dunia yang kompleks.(AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...