Pengadilan Hong Kong Tolak Permohonan Jaminan untuk Aktivis Pro Demokrasi
HONG KONG, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan Hong Kong pada hari Kamis (21/12) menolak permohonan jaminan baru untuk aktivis pro demokrasi dan pengacara Chow Hang-tung, yang persidangan subversinya berdasarkan undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan China diperkirakan akan dibuka pada akhir tahun 2024.
Dalam serangkaian permohonan jaminan yang sejauh ini gagal, pengacara Chow, Cheung Yiu-leung, mencatat bahwa Chow telah menjalani hukuman lebih dari dua tahun penjara setelah ditangkap karena dicurigai melakukan “hasutan untuk subversi” atas hubungannya dengan kelompok yang mengadakan acara tahunan pada tanggal 4 Juni.
Namun hakim Pengadilan Tinggi, Andrew Chan, mengatakan dia tidak bisa memberikan jaminan karena Chow mungkin melakukan tindakan yang membahayakan keamanan nasional.
Tanggal persidangan tentatif diberikan untuk kasus Chow pada paruh kedua tahun 2024 di pengadilan West Kowloon, kata Chan. Sidang manajemen kasus juga diperkirakan akan diadakan pada tanggal 15 Februari 2024, tambahnya.
Chow, 38 t5ahun, seorang pengacara hak asasi manusia, adalah wakil ketua Aliansi Hong Kong untuk Mendukung Demokrasi Patriotik
Pergerakan di China, kelompok pro demokrasi yang kini sudah dibubarkan. Meskipun dipenjara, dia terus menentang kampanye Beijing untuk menaklukkan kota tersebut.
Chow didakwa dengan tuduhan “hasutan untuk melakukan subversi,” yang dapat dijatuhi hukuman hingga 10 tahun penjara, ditambah dua tahun penjara. Chow telah ditahan sejak September 2021 di penjara perempuan dengan keamanan maksimum.
Undang-undang Hong Kong biasanya membatasi pelaporan proses permohonan jaminan penuh hanya pada rincian penting saja, namun Hakim Chan mencabut pembatasan ini karena adanya keberatan dari pihak penuntut.
“Saya tidak melihat bahwa apa pun yang Anda katakan, atau yang saya katakan, tidak dapat dipublikasikan. Pers bebas mempublikasikan apapun,” kata Chan.
Chow baru-baru ini dimasukkan ke dalam sel isolasi selama 18 hari karena memiliki “terlalu banyak surat” dari para pendukungnya, menurut seseorang yang mengetahui situasi tersebut.
Otoritas penjara Hong Kong mengatakan mereka tidak akan mengomentari kasus-kasus individual.
Chow telah menyelesaikan dua hukuman karena berkumpul tanpa izin sehubungan dengan larangan Tiananmen pada tahun 2020 dan 2021. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...