Pengadilan Jerman Putuskan Yesus Bukan Penulis Buku
FRANKFURT, SATUHARAPAN.COM – Pengadilan Jerman menetapkan psikolog berkebangsaan Amerika Serikat sebagai penulis buku yang diklaim didikte kepadanya oleh Yesus melalui penglihatan.
Yesus Kristus tidak memegang hak cipta untuk karya yang diterbitkan dalam namanya, begitulah perintah pengadilan Jerman.
Pengadilan tinggi Frankfurt pekan ini memutuskan bahwa almarhum psikolog AS, Helen Schucman, dan bukan Yesus Kristus, harus dianggap secara legal sebagai penulis buku yang diklaim Schucman telah didikte kepadanya oleh Yesus dalam serangkaian penglihatan.
Komunitas Kristen, New Christian Endeavour Academy cabang Jerman tahun lalu menerbitkan ringkasan A Course in Miracles—aslinya diterbitkan pada 1975—di situsnya. Kelompok itu berpendapat bahwa Schucman tidak menganggap dirinya sebagai penulis buku itu. Mereka juga merujuk putusan pengadilan New York pada 2003 yang mengatakan telah menempatkan A Course in Miracles ke domain publik.
“Bagi banyak orang tidak ada keraguan bahwa Yesus dari Nazaret adalah penulis buku itu dan karena itu hukum hak cipta tidak berlaku untuk karya Yesus,” kata kelompok itu.
Namun, yayasan bermarkas di AS, Foundation for Inner Peace, mengklaim telah mewarisi hak cipta untuk buku setelah kematian Schucman pada 1981. Mereka memprotes publikasi web New Christian Endeavour Academy dan membawa kasus itu ke pengadilan. Sekarang hakim Frankfurt telah memutuskan bahwa secara hukum Inner Peace memiliki hak cipta buku tersebut.
Pengadilan beralasan bahwa Schucman harus dianggap sebagai satu-satunya penulis buku itu, dan bukan hanya asisten atau tukang ketik. Kepemilikan suatu karya tidak ditentukan oleh keadaan mental penciptanya tetapi “proses sebenarnya penciptaan”, pengadilan mengatakan, berarti penulis adalah pemilik yang sah atas karyanya bahkan jika ia telah menulis saat mental terganggu, dalam kondisi trans atau di bawah hipnosis.
Tukang Ketik Yesus
Helen Cohn Schucman (14 Juli 1909 - 9 Februari 1981) adalah profesor psikologi medis di Columbia University di New York dari 1958 hingga pensiun pada 1976. Schucman terkenal karena memiliki tulisan dengan bantuan rekannya, William Thetford, menjadi buku A Course in Miracles yang isinya—berdasarkan pengakuannya—disampaikan kepadanya oleh suara batin yang diidentifikasi sebagai Yesus Kristus. Namun, sesuai permintaannya, perannya sebagai penulis itu tidak diungkapkan kepada masyarakat umum sampai setelah kematiannya.
A Course in Miracles adalah hasil tulisan Schucman antara 1965 dan 1972 melalui proses dikte batin. Dia mengalami proses itu sebagai salah satu dikte yang berbeda dan jelas dari suara batinnya. Bukunya dimulai dengan kata-kata: “Ini adalah program keajaiban, silakan mengambil catatan” (theguardian.com/npr.org/wikipedia.org)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...