Pengamat: Isu Paling Kampungan dalam Pilkada adalah SARA
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Afif Afifuddin, menilai isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) tidak tepat digunakan dalam kampanye pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Menurutnya, sikap tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai kemajemukan bangsa.
"Dalam Pilkada Jakarta 2012 lalu, isu SARA juga ramai menjadi kampanye negatif yang ditujukan ke salah satu kandidat. Isu SARA dalam Pilkada merupakan isu paling jelek dan kampungan yang dilakukan tim sukses," kata Afif di Jakarta, hari Sabtu (2/4).
Menurutnya, isu SARA memang terlihat sederhana, namun memiliki daya rusak tinggi ke masyarakat.
Dia berpendapat, semakin mendekati hari pemilihan biasanya isu-isu SARA yang berkembang semakin banyak dan bervariasi baik melalui pemberitaan, kampanye terbuka, maupun penyebaran informasi lewat media sosial.
Afif pun meminta berbagai elemen masyarakat untuk merespon isu SARA dengan bijak. "Tokoh agama, aktivis, petinggi parpol dan media harus benar-benar berani bersikap untuk tidak mengkapitalisasi isu SARA ini. Warga Jakarta sendiri juga sudah semakin dewasa untuk tidak percaya lagi dengan isu-isu SARA," kata dia.
Dia menambahkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) harus mengantisipasi hal itu terjadi. (Ant)
Editor : Bayu Probo
Kamala Harris Akui Kekalahan Dalam Pilpres AS, Tetapi Berjan...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, menyampaikan pidato pe...