Pengamat: Peta Politik Indonesia 2015 Masih Rumit
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung Idil Akbar memprediksi peta perpolitikan Indonesia di tahun 2015 akan tetap rumit. Artinya kondisi tersebut tidak akan jauh berbeda dengan apa yang terjadi di 2014, meskipun eskalasinya tidak sama karena tidak ada pemilihan legislatif dan pemilihan presiden.
Menurut dia, dikotomi kekuasaan yang dominan bertentangan di eksekutif dan legislatif pun masih akan terjadi pada tahun 2015.
“Peta politik di tahun 2015 tidak akan jauh bergeser, akan tetap menunjukkan dinamika politik yang rumit seperti tahun 2014, meskipun eskalasinya tidak setinggi tahun 2014 yang dihiasi pemilihan legislatif dan pemilihan presiden,” kata Idil dalam pesan singkat kepada satuharapan.com, di Jakarta, Jumat (26/12).
Dia menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi. Pertama, dinamika dalam tubuh partai politik yang cukup serius, seperti kisruh PPP dan Partai Golkar yang masih berlanjut. Beberapa partai politik lain seperti Demokrat juga akan menunjukkan dinamikanya, meski tidak serumit masalah partai berlambang ka’bah dan pohon beringin.
Idil melanjutkan, poin kedua adalah dinamika politik di parlemen akan terus berfluktuasi. Sebab, dikotomi kepentingan dua kutub kekuasaan, Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
“Bahkan cenderung akan ada perubahan situasional, karena partai politik KIH mulai menunjukkan kepercayaan dirinya di parlemen sementara partai politik yang tergabung di KMP mulai terpecah dan tidak menunjukkan kesolidannya,” ucap sosok yang merupakan dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan UNPAD itu.
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...