Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 21:51 WIB | Senin, 17 Juni 2013

Pengambilan Keputusan RAPBNP 2013 Berjalan Alot

Rapat Paripurna DPR RI

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Rapat Paripurna dalam rangka mengambil keputusan yang berlangsung Kamis (17/6) di Gedung Rapat Paripurna, Nusantara I, Kompleks DPR-RI diwarnai berbagai interupsi dan berjalan alot.

Rapat Paripurna diselenggarakan dengan agenda menyetujui atau menolak Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2013.

Rapat yang dimulai pukul 11 pagi, merupakan Rapat Paripurna ke-27 DPR RI Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2012 – 2013, dengan agenda Pembicaraan tingkat pengambilan keputusan terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang perubahan atas UU No 19 tahun 2012 tentang APBN 2013.

Salah satu poin pokok yang menjadi perdebatan adalah, masalah pencabutan subsidi BBM, seperti dikemukakan Ketua DPR RI, Marzuki Alie.

Apabila pencabutan subsidi BBM  berarti naiknya harga BBM. Pemerintah mengatakan bahwa negara membutuhkan uang belanja untuk subsidi BBM senilai 58 triliun rupiah. Hal ini diakibatkan oleh kenaikan harga minyak dunia, penurunan produksi migas dalam negeri dan melemahnya nilai tukar rupiah.

Pemerintah menawarkan Postur APBNP 2013 dengan rincian: Tambahan Penerimaan 116 triliun rupiah, yang terdiri atas sisa kas negara 20 triliun rupiah, SBN 51 triliun rupiah, pemotongan anggaran kementerian/ lembaga 22 triliun rupiah, penerimaan migas, pajak, non pajak 23 triliun rupiah. Tambahan Belanja 116 triliun rupiah. Yang terdiri atas Subsidi BBM 6 triliun rupiah, Subsidi listrik 19 triliun rupiah, Pendidikan 9 triliun rupiah, Devisit penerimaan 41 triliun rupiah, BLSM dan Bansos 20,3 triliun rupiah, Kementerian 20,7 triliun rupiah.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home