Pengeboran Minyak Inggris Didenda, Cemari Teluk Meksiko
DETROIT, SATUHARAPAN.COM – Hakim Distrik Detroit Amerika Serikat (AS), Carl Barbier menyatakan perusahaan pengeboran minyak asal Britania Raya, British Petroleum dijatuhi dijatuhi denda senilai 13,7 miliar dolar AS (188 miliar rupiah).
Seperti tertuang di bloomberg pada Jumat (16/1) menyebut bahwa British Petroleum menolak tuduhan Hakim Distrik AS bahwa tumpahan minyak perusahaan pengeboran minyak asal negeri Britania itu sebesar 4,2 juta barel.
Sebelumnya BP mengestimasi tumpahan minyak “hanya” sebesar 2,45 juta barel. Barbier, menyatakan BP telah lalai dalam melakukan eksplorasi sehingga mengakibatkan tumpahan minyak lepas pada 2010 pantai terbesar dalam sejarah AS.
Selain perkara ini, BP masih menghadapi beberapa klaim oleh pihak swasta dan pemerintah negara bagian. Dalam keputusan sepanjang 153 halaman, Hakim Barbier mengatakan BP mengabaikan tanda-tanda peringatan bahwa sumur minyak itu tidak stabil dan membuat keputusan yang terutama didorong oleh hasrat untuk menghemat uang dan waktu, dan bukannya memastikan bahwa sumur minyak itu aman.
Hakim itu tidak menyebutkan berapa banyak minyak yang tumpah ke Teluk Meksiko, tetapi Pemerintah Amerika memperkirakan minyak yang tumpah itu lebih dari 200 juta galon. Keputusan akhir mengenai banyaknya minyak yang tumpah itu akan memainkan peranan dalam menentukan besarnya denda yang harus dibayar BP.
Pada 2012 BP menandatangani perjanjian untuk memberi ganti-rugi kepada berbagai perusahaan terdampak tumpahan minyak itu, pasca ledakan di kilang Deepwater Horizon milik BP yang menewaskan 11 orang dan menumpahkan lebih dari empat juta barel minyak ke perairan Teluk Meksiko.
Perusahaan minyak itu sebelumnya memperkirakan akan membayar klaim sekitar 7,8 miliar dolar AS, tetapi kini mengatakan bahwa pembayaran itu akan mencapai sekitar 9,7 miliar dolar AS.(voaindonesia.com/bbc.com).
Editor : Bayu Probo
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...