Pengemudi GrabBike Takut Pakai Atribut Akibat Sweeping Sopir Anarkis
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sejumlah pengemudi GrabBike mengatakan ketakutan memakai atribut mereka menyusul aksi sweeping sopir taksi anarkis dalam unjuk rasa yang terjadi kemarin (22/3).
Antara melaporkan, beberapa pengemudi angkutan ojek berbasis aplikasi, GrabBike, di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, melepas atribut mereka terkait demo ribuan pengemudi taksi yang berujung anarkis pada hari Selasa (22/3).
"Saya takut, dari pagi mengantar penumpang saya juga sudah tidak pakai jaket (GrabBike). Saya juga sudah minta izin penumpangnya kalau tidak pakai atribut," kata pengemudi GrabBike, Muhammad Hadi, saat ditemui Antara di depan pusat perbelanjaan Poins Lebak Bulus, Jakarta.
Menurut dia, sehari sebelum unjuk rasa dirinya sudah mengetahui akan terjadi demo besar-besaran para pengemudi taksi.
"Teman-teman (GrabBike) juga sudah kasih tahu lebih baik tidak usah pakai atribut dulu. Memang benar tadi kan sampai bentrok di kawasan Jenderal Sudirman," kata dia.
Sementara itu, menurut pengemudi GrabBike lainnya, Denny, ia juga melepas jaketnya setelah mendapat info dari teman sesama pengemudi dan polisi.
"Tidak masalah mereka demo-demo gitu tapi saya kesal banyak pengemudi (ojek aplikasi) yang diserang. Kita kan sama-sama cari rezeki Mas," kata Denny yang mengaku sudah menjadi pengemudi GrabBike selama 5 bulan itu.
Ia pun berharap hari ini situasi normal kembali dan dirinya juga bisa beraktivitas seperti biasa.
"Ya kalau hari ini kan tidak bisa bebas ke mana-mana, ada imbauan juga dari polisi jangan ke lokasi yang dekat-dekat demo," tuturnya.
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...