Penghargaan Laos untuk LWF atas Bantuan Tepat Waktu dan Relevan
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Sebuah penghargaan diberikan Pemerintah Laos kepada Lutheran World Federation (LWF) untuk bantuan tepat waktu dan relevan pada korban banjir di wilayah barat laut Laos, demikian yang dilaporkan Lutheran World Information (LWI) pada Selasa (18/2).
Perwakilan LWF untuk Asia Tenggara, David Mueller, mengatakan bantuan itu menegaskan kebutuhan untuk memperkuat kolaborasi dengan pihak berwenang di aras lokal saat mendukung kelompok yang membutuhkan.
Mueller mengatakannya tepat setelah LWF menerima Certificate of Appreciation (sertifikat penghargaan) dari Pemerintah Republik Demokratik Rakyat Laos pada Rabu (5/2).
Wakil Ketua the National Committee for Rural Development and Poverty Eradication-NCRDPE (Komite Nasional untuk Pembangunan Pedesaan dan Pengentasan Kemiskinan, Red) Somsanith Souvannalath, berterima kasih pada LWF untuk bantuan yang “murah hati, terkoordinasi dengan baik, tepat waktu, dan relevan”.
Bantuan-bantuan berupa pangan dan nonpangan diberikan kepada keluarga-keluarga yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor pada Agustus 2013.
Pemerintah Laos juga memuji LWF karena melibatkan korban di desa-desa yang terdampak secara transparan dan partisipatif selama keadaan darurat.
Banjir bandang itu telah merenggut banyak nyawa, mengakibatkan banyaknya penduduk yang mengungsi, dan rusaknya infrastruktur serta mata pencaharian. NCRDPE juga berterima kasih pada LWF untuk kerja sama yang sedang berlangsung di tingkat nasional, provinsi, dan distrik.
Setidaknya terdapat 300 keluarga yang telah dibantu LWF melalui bantuan pangan dan nonpangan, termasuk bahan untuk membangun tempat penampungan, dalam kurun lebih dari tiga bulan. Bantuan senilai $ 51.017 (setara Rp 603 juta) itu diberikan untuk wilayah Beng dan Xay melalui jaringan ACT Alliance (Action by Churches Together for Development).
Kehadiran LWF di Laos melalui program wilayah Asia Tenggara Department for World Service (DWS) mulai dilakukan di Laos pada 2012. Melalui kerja sama yang erat dengan pihak berwenang di tingkat lokal, LWF membantu masyarakat pedesaan untuk mengembangkan mata pencaharian yang berkelanjutan melalui berbagai hal seperti pertanian, pengembangan kesehatan, sanitasi dan prasarana pendidikan, serta bentuk organisasi berbasis komunitas.
Mueller mencatat, “dalam berbagai cara, LWF telah mendapatkan kepercayaan pemerintah dan membangun hubungan kerja sama yang bermanfaat bagi komunitas yang kami layani.”
“Hal ini telah memfasilitasi pendekatan penguatan berbasis hak yang menolong populasi lokal untuk menemukan cara mengelola risiko bencana dan menemukan pilihan mata pencaharian,” ia menambahkan.
Sebagian besar penduduk desa yang dibantu LWF telah kembali ke aktivitas pertanian mereka termasuk menjaga ternak. Selain itu, sekolah dan infrastruktur pun telah direnovasi.
Perwakilan LWF mengatakan kemitraan masa depan dalam program DWS akan mencakup pengembangan kapasitas dalam pengelolaan risiko bencana. (lwf-assembly2003.org)
Editor : Sotyati
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...