Pengungsi Gunung Sinabung Hari ini Meningkat Drastis
MEDAN, SATUHARAPAN.COM - Adanya peningkatan kesadaran masyarakat akan bahaya letusan Gunung Sinabung menyebabkan masyarakat melakukan evakuasi mandiri. Bahkan yang tinggal di luar daerah bahaya pun ikut mengungsi. Gunung api itu meletus pada hari Minggu (15/9) dini hari sekitar pukul 03.00. Sebelumnya masyarakat sulit diungsikan.
BNPB Melaporkan Jumlah pengungsi erupsi gunung Sinabung meningkat drastis dari 7.542 kemarin menjadi 12.950 pada hari ini, Rabu (18/9) pukul 11.00 WIB. Begitu pula titik pengungsian dari 12 titik berkembang menjadi 24 titik.
Banyaknya jumlah pengungsi ini disebabkan desa-desa yang di luar radius 3 km, yang sebenarnya aman sesuai rekomendasi PVMBG Badan Geologi, juga ikut mengungsi. Hanya desa Sukameriah saja yang harus dikosongkan karena posisinya berada kurang dari radius 3 km dan terletak di bawah bukaan kawah Sinabung sehingga rawan luncuran awan panas dan lava.
Gunungapi Sinabung pernah meletus pada Agustus-September 2010 sehingga digolongkan sebagai gunung api aktif tipe A. Sebelumnya gunung ini masuk kategori tipe B, yaitu pernah meletus namun tidak diketahui.
Pengalaman pada letusan sebelumnya telah membantu berbagai pihak di Kabupaten Karo untuk menangani pengungsi dengan lebih baik. Erupsi Gunung Sinabung mencapai tinggi 3.000 meter, dan dentumannya terdengar hingga delapan kilometer. Pada letusan 2010 jumlah pengungsi mencapai 12.000 jiwa.
Gunung Sinabung adalah gunung tertinggi di Sumatera Utara yang puncaknya mencapai 2.600 meter dari permukaan laut (dpl). Selain itu, bersama Gunung Sibayak yang merupakan tertinggi kedua (2.040 meter dpl) merupakan dua gunung berapi aktif di Sumatera Utara. (bnpb.go.id)
Susu Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebuah studi baru, para peneliti menemukan bahwa konsumsi susu yang tidak...