Presiden Instruksikan Polisi Bekerja Secara Berkelompok
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginstruksikan kepada para Komandan dan anggota Polri supaya dalam melaksanakan tugas mereka untuk selalu waspada dan dilakukan secara berkelompok.
“Sudah saya instruksikan agar dalam rangka tugas, anggota Polri jangan bekerja sendiri, tetapi minimal dalam hubungan kelompok dua hingga tiga orang,” kata SBY seperti dilansir dari situs setkab.go.id, pada Rabu ini (18/9).
Sementara itu, melalui akun twitternya @SBYudhoyono yang diunggahnya beberapa waktu yang lalu, Presiden SBY turut berduka kepada keluarga Polri yang menjadi korban kejahatan. “Demi negara dan rakyat, prajurit TNI dan Polri siap mengorbankan jiwa dan raganya, tetapi korban yang tidak perlu tetap bisa dicegah. Apalagi jika korban jiwa itu diakibatkan karena kelengahan dan kelalaian,” kata Presiden SBY.
SBY menghimbau kepada anggota Polri untuk selalu waspada dan tidak bekerja sendirian. SBY meminta agar mereka dicegah apabila bertugas tanpa perintah dari atasannya atau ketika mereka harus bertugas di tempat-tempat yang rawan. “Sebelum mengamankan dan melindungi masyarakat, pastikan Polri bisa menjaga terlebih dulu keamanan dan keselamatannya,” pesan Presiden SBY.
Kepala Negara Indonesia itu mencontohkan, bahwa di negara manapun kejahatan akan selalu ada termasuk kapada anggota polisi. Karena itu, dia meminta kepada seganap jajaran Polri agar waspada, jangan lengah dan terus melaksanakan tugas mereka untuk melindungi rakyat.
Pelaku Belum Diketahui
Setidaknya ada empat kejadian penembakan oleh orang tidak dikenal yang belumn terungkap:
Pertama, Bripka Didik Puguh, anggota Polsek Kota Kediri yang ditembak dua orang bandit saat berada di perempatan Ngronggo, Kota Kediri.
Kedua, Aipda Patah Saktiyono (53 tahun), ditembak orang tak dikenal pada Sabtu (27/7) yang lalu. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.30 di Jalan Cirendeu Raya, Ciputat, Tangerang Selatan. Setelah ditembak, Aipda Patah masih berusaha mengendarai kendaraannya 200 meter sampai di sebuah masjid dan kemudian ditolong orang-orang yang berada di sekitar itu.
Ketiga, Aiptu Dwiatno, anggota satuan Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polsek Metro Cilandak, yang ditembak di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, pada Rabu (7/8) bulan lalu. Korban langsung tewas di tempat kejadian.
Keempat, Bripka Maulana dan Aipda Kus Hendratma, ditembak di Jalan Graha Raya Pondok Aren, Tangerang, pada Jumat (16/8) pukul 21.30. Keduanya tewas dengan luka tembak di kepala.
Kelima, Bripka Sukardi ditembak dan tewas di lokasi kejadian di depan gedung KPK, pada Selasa (10/9) pukul 22.20 WIB. Bripka Sukardi ditembak dengan tiga tembakan yang mengenai dada dan perut. Sejauh ini belum diketahui motif pasti dan identitas pelaku penembakan terhadap anggota Polri tersebut.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kesamaan Persepsi Guru dan Orangtua dapat Cegah Kekerasan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Co-founder Sehat Jiwa Nur Ihsanti Amalia mengatakan, kesamaan persepsi an...