Pengungsi Suriah: Angela Merkel Seperti Ibu bagi Kami
SATUHARAPAN.COM – Satu keluarga pengungsi dari Deir Ezzor, Suriah—daerah Timur Tengah yang dilanda konflik sektarian—begitu bersyukurnya karena selamat tiba di Berlin Jerman hingga menyebut Angela Merkel, Kanselir Jerman sebagai “seperti ibu bagi kami semua.”
Pada 16 Agustus, Laith Majid difoto menangis dan memeluk keluarganya di pantai Kos, Yunani. Adegan ini diabadikan oleh fotografer Daniel Etter untuk New York Times, membuat dampak di seluruh dunia. Foto ini salah satu yang mengguncang dunia, selain foto jenazah Aylan Kurdi (ada yang menyebut Alan) yang terdampar di pantai Turki.
“Saya begitu dicekam perasaan saat saya mengambil foto itu. Saya beruntung menyaksikan mereka tiba di Yunani,” kata Etter sang fotografer, Selasa (8/9)
“Ketika perahu mendarat, laki-laki paro baya keluar. Dia terlihat terguncang. Kakinya bergetar, sulit berjalan. Ketika semua keluarganya mencapai pantai, dengan selamat, ia dan istrinya mulai menangis, memeluk satu persatu anak-anak mereka.” kata Etter lagi.
Etter membantu keluarga itu mencapai kota utama Kos. Di sana, para pengungsi diproses otoritas Yunani. Namun, setelah itu jejak mereka menghilang.
Namun, kita tahu sekarang Laith dan keluarganya tinggal di Berlin, Jerman. Ketika gambar Etter ini diambil keluarga baru saja lolos dari musibah perahu tenggelam dalam perjalanan dari Baghdad ke Turki untuk pulau Yunani, Kos.
Perahu yang mereka gunakan hilang kontak selama perjalanan sepanjang 20 km itu. Kadang-kadang Nour memiliki mimpi buruk tentang laut. Ayahnya berkata kepada Bild, “Kami tidak akan pernah pergi ke laut lagi.”
Etter mengatakan bulan lalu, mereka adalah warga Suriah dan telah melarikan diri dari kota Deir ez-Zor, kubu pemerintah yang dikepung oleh kelompok yang menamakan diri Negara Islam (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS). Mereka kemudian pergi ke Baghdad, Irak.
Namun, berbicara kepada Bild, keluarga mereka yang menganut mazhab Sunni menerima ancaman pembunuhan di Irak. Itu memaksa mereka untuk menjual segala sesuatu dan melarikan diri.
Neda, sang istri berbicara dari pusat pengungsi yang sebelumnya adalah barak, mengatakan bahwa 13 negara menawari suaka kepada keluarga mereka, tetapi mereka memilih Jerman, “Kami mendengar ada bantuan bagi kami di sini, sekolah untuk anak-anak.”
Ia melanjutkan, “Pemimpin Jerman, Angela Merkel, adalah orang yang sangat baik. Dia adalah seperti seorang ibu kepada kami.” (i100.independent.co.uk)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...