Penikaman Terjadi di Depan Kantor “Charlie Hebdo” di Paris
PARIS, SATUHARAPAN.COM-Empat orang terluka, dua luka serius, dalam serangan dengan pisau di Paris pada hari Jumat (25/9) di luar bekas kantor majalah satir Prancis “Charlie Hebdo”, kata Perdana Menteri, Jean Castex dikutip AFP.
Dua dari korban berada dalam kondisi kritis, kata departemen kepolisian Paris. Polisi Prancis telah menahan orang kedua atas serangan pisau itu, kata sumber pengadilan. Tersangka pertama ditahan di dekat Place de la Bastille di dekat tempat kejadian. Tidak segera jelas mengapa orang kedua ditahan.
Kantor kejaksaan anti teror Prancis mengatakan bahwa mereka telah membuka penyelidikan atas serangan pisau itu. Para tersangka penyerang akan diinterogasi atas "percobaan pembunuhan terkait dengan terorisme" dan "persekongkolan dengan teroris," kata kantor itu.
Wakil Wali Kota, Emmanuel Gregoire, dalam pesan di Twitter mengatakan bahwa polisi sedang memburu individu yang "berpotensi berbahaya".
Metro Paris menutup jalur lalu lintas di area tersebut. Polisi kemudian mengatakan satu tersangka telah ditahan setelah serangan itu, yang terjadi saat persidangan sedang berlangsung untuk tersangka kaki tangan serangan “Charlie Hebdo” tahun 2015.
"Sebuah peristiwa serius telah terjadi di Paris," kata Castex, yang berbicara kepada wartawan pada saat itu dan mempersingkat kunjungan ke Paris utara untuk menuju ke pusat krisis k
Kementerian Dalam Negeri.
Di Depan Kantor “Charlie Hebdo”
"Empat orang luka-luka dan tampaknya dua orang dalam kondisi serius," katanya. Dia menambahkan serangan itu terjadi "di depan" bekas kantor mingguan itu di distrik 11 pusat kota Paris. Sedangkan alamat majalah saat ini dirahasiakan demi alasan keamanan.
Penikaman itu terjadi saat persidangan sedang berlangsung di ibu kota atas dugaan kaki tangan serangan terhadap jurnalis “Charlie Hebdo.
Dua belas orang, termasuk beberapa kartunis paling terkenal di Prancis, tewas dalam serangan yang dilakukan oleh Said dan Cherif Kouachi bersaudara dan diklaim oleh salah satu cabang Al Qaeda.
Sidang untuk empat belas tersangka, yang dibuka pada 2 September, ditunda pada hari Kamis (24/9) setelah Nezar Mickael Pastor Alwatik, salah satu terdakwa jatuh sakit di mimbar.
Pengacaranya, Marie Dose, mengatakan kliennya menderita "banyak demam, batuk, muntah, dan sakit kepala".
Dia kembali ke pada hari Jumat, setelah hakim ketua memberi tahu pengacara pembela dan penuntut melalui SMS Kamis malam bahwa hasil tes memungkinkan persidangan untuk dilanjutkan. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...