Penjara Tak Berjeruji
SATUHARAPAN.COM – Seminggu terakhir ini kami lalui tanpa tanpa gairah. Saya dan istri saya tetap saja berangkat ke kantor—bekerja dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore—dan menghabiskan waktu dengan si kecil di rumah sampai hari gelap.
Bagi kami, hidup serasa dalam penjara. Bukan karena kami berada di balik jeruji besi, tetapi karena kami berada di balik penilaian orang lain—tepatnya penghakiman orang lain. Bukan karena kami tak bisa sebebas merpati yang terbang, namun karena bayang orang itu menghantui kami. Ke mana pun kami melangkah bayangan ekspresi wajah orang itu selalu mengikuti.
Informasi yang tidak utuh mengenai kami membangun asumsi dalam dirinya. Tanpa klarifikasi kepada kami, orang itu menyebut bahwa kami tak lagi dapat diandalkan. Dapatkah Anda merasakan perasaan kami? Apakah ada gunanya lagi hidup ketika kita tidak lagi dipercaya?
Kecewa. Sakit hati. Marah. Terpuruk. Itulah yang kami rasakan. Kecewa karena tidak ada klarifikasi. Sakit hati karena tak diberi ruang untuk bicara. Marah karena diperlakukan bak terdakwa di ruang sidang pengadilan—dipaksa mengakui kesalahan yang tidak diperbuat. Terpuruk karena hilang kepercayaan diri. Sedikit lagi kebencian lahir dalam hidup kami. Sungguh tak enak hidup seperti ini.
”Kami ingin keluar! Kami ingin bebas!” teriakan kami dalam doa. Pagi, siang, malam kami menyerukan hal itu. Tuhan pun akhirnya melepaskan kami. Kecewa berganti dengan sukacita karena masih ada orang yang memerhatikan kami. Perhatiannya menghilangkan sakit hati dan marah kami. Kami tak perlu membela diri. Itulah yang membangun kembali rasa percaya diri kami. Kami bebas.
Betapa tak enaknya hidup dalam penjara dan betapa nikmatnya menjadi orang bebas. Nah, di kala orang tidak tahu penjara kita, Tuhan tahu dan ingin mengeluarkan kita dari dalamnya. Datanglah kepada-Nya dan keluarlah dari penjara tak berjeruji besi itu!
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...