Pentas Seni Siswa Pamerdi Malang Peringati Sumpah Pemuda
MALANG, SATUHARAPAN.COM – Siswa Sekolah Kristen Pamerdi Malang mengadakan pentas seni dengan tema “Finish Strong” saat memperingati Hari Sumpah Pemuda. Acara ini mewadahi kerinduan siswa di Pamerdi agar dapat lulus sekolah dengan memiliki karakter unik, berkemenangan, dan mampu berdampak.
Beberapa siswa Sekolah Pemerdi Malang menaiki panggung, mereka memerankan tokoh Moehammad Yamin, Soegondo, Sunario dan beberapa peserta Kongres Pemuda yang diadakan pada tanggal 28 Oktober, 86 tahun lampau. Mereka kemudian memimpin para siswa untuk bersama-sama mengucapkan Sumpah Pemuda:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia/ Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia/ Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Ini adalah sebagian kegiatan dari pentas seni yang digelar Sekolah Kristen Pamerdi di halaman sekolah di Jl.Raya 5 Kebonagung, Malang, Selasa (28/10). Ratusan siswa dan guru menggelar busana nusantara, tari dan musik dari Sumatera, Jawa, Bali, Madura, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, Papua. Saat ini Sekolah Kristen Pamerdi memiliki 276 siswa, 25 guru, dan 5 karyawan.
Ratna Catur Hastuti, Manajer Sekolah dan Kepala Sekolah SD Pamerdi menguraikan tentang “Finish Strong” yang menjadi tema kegiatan peringatan Hari Sumpah Pemuda. “Finish Strong diambil dengan sebuah dasar kerinduan untuk anak-anak yang bersekolah di Pamerdi punya keunikan karakter yang berbeda dengan sekolah-sekolah yang lain. Anak-anak lulus dengan kemenangan karakter dan mampu berdampak, mampu memberi rasa yang saya yakin jika tak dibina,diberdayakan, akan sulit memunculkan keunikan dan dari tiap anak,” demikian kata Ratna Hastuti.
“Pada dasarnya program kerja sekolah mengarah pada visi Sekolah Pamerdi, yaitu menjadi mitra Allah dalam dunia pendidikan khususnya untuk dapat mentranformasi setiap insan menjadi pribadi yang utuh, unik dan berkepribadian Kristus. Salah satu implementasinya adalah melalui program kerja open house, bazaar (25/10) dan pentas seni (28/10) sekaligus memperingati hari sumpah pemuda,” lanjut Ratna Catur Hastuti.
Dukungan positif datang dari Pengurus Yayasan Pendidikan Kristen Pamerdi datang dari Idajanti dan Evi Rachma Wijayanti, MMT sebagai pengurus yayasan yang datang dalam pentas seni. Idajanti mengatakan, “Acara Pentas Seni sangat berguna sekali untuk siswa-siswi Pamerdi. Dimana para guru dapat menggali potensi anak-anak sehingga anak-anak belajar campur tangan Tuhan sehingga acara ini bisa sukses. Dalam hal ini ada kerjasama antara guru, siswa, wali murid bersama-sama mendukung dalam doa.”
Sekolah Kristen Pamerdi di bawah Yayasan Pendidikan Kristen Pamerdi saat ini bekerja sama dengan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Kebonagung, Malang dan GKI Bromo, Malang. Pendeta Novarita, M.Min hadir mewakili GKI Kebonagung Malang, bersama dengan Ketua Majelis Jemaat Sugianto dan Tim Eklesia Prodaksen mendukung penuh Pentas Seni, Bazaar dan Open House Pamerdi 2014.
Sebelumnya, Sabtu, 25 Oktober 2014 diadakan Bazaar dan Open House Sekolah Kristen Pamerdi. Ada pengobatan gratis, klinik psikologi, klinik kurikulum, pameran foto Pamerdi Tempo Doeloe, kaos oleh-oleh khas Kebonagung produksi Eklesia Prodaksen, sembako murah, pakaian murah Komite sekolah turut mendukung kegiatan Bazaar.
Wahyu Kris Aries Wira Wardana, S.Pd, MM, Kepala Sekolah SMP Pamerdi menjelaskan tujuan dari Pentas Seni, Bazaar dan Open House Pamerdi, ”Pamerdi ingin semakin mempertajam keberadaan sekolah ini sebagai sarana mewartakan kasih Tuhan khususnya untuk anak-anak sekolah Pamerdi, guru dan masyarakat sekeliling Kebonagung”.
Program Pentas Seni, Bazaar dan Open House Pamerdi diharapkan menghasilkan dampak positif, yakni adanya kesehatian antara seluruh guru, murid didik dan orang tua siswa untuk dapat mensukseskan kegiatan ini. Terjadinya sebuah sinergi (TK, SD, SMP) Pamerdi menjadi keluarga besar Pamerdi beserta pemangku kepentingan yang lain. (kontributor: Abdul Malik)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...