Penyebab Jembatan Kalideres Amblas Belum Pasti
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Jembatan Kalideres yang amblas pada Rabu (20/11) kemarin sore, sampai hari ini belum dilakukan identifikasi lebih lanjut. Sehingga, Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Agus Priyono tidak bisa memberi detail penyebab amblasnya jembatan tersebut. Ia dikonfirmasi usai bertemu dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama di kantar Balai Kota pada Kamis siang (21/11). Menurut Agus, jembatan tersebut saat ini sedang diperbaiki.
Jembatan amblas yang terletak di Jalan Peta Barat, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat ini, mengakibatkan dua kendaraan terperosok, yaitu truk pengangkut pupuk dan mobil.
Agus membantah penyebabnya karena material konstruksi yang tidak baik. Ia menduga jembatan tersebut umurnya tua sehingga bisa saja materialnya tergerus oleh air sungai. “Semua jembatan yang kita (Dinas PU) cek konstruksinya. Jika penyebabnya, ada di fondasi, bisa aja karena erosi,” kata Agus.
Agus menduga daya gerus itulah yang bisa menyebabkan jembatan rusak/amblas. Ia mengaku, Dinas PU selalu memeriksa struktur utama jembatan. “Tapi, kalau daya gerus itu sesuatu yang alamiah, jadi sulit untuk dilakukan pemeriksaan yang pasti. Kalau struktur jembatan, tulangan seperti beton, umurnya sekitar 50 tahun,” katanya.
“Umur jembatan di Jakarta rata-rata ada yang dari tahun 1970-an, itu pun sudah ada yang diganti karena alasan yang pertama adalah level (tingginya). Katakanlah ada jembatan yang masih kuat, karena air sungai meluap, lalu kita tinggikan, tidak menunggu jembatan rubuh sebetulnya, tapi karena levelnya masih mencukupi,”
“Kemudian alasan yang kedua dari sisi strukturnya dinilai masih kuat, maka belum kita ganti. Dulu belum ada ready mix, beton, tapi masih beton yang manual. Ini sudah dilakukan penelitian,”
“Cuma memang kesulitannya bukan soal anggarannya tidak ada, tapi ketika kita mau melebarkan dan meninggikan, tapi terkendala utilitasnya, ada pipa Pam di situ. Sampai akhirnya kontraktor kita menyerah karena tidak bisa mengerjakan pelebaran, pipa Pam-nya belum dipindah seperti yang sudah dikerjakan di Cengkareng Drain,” tutur Agus.
Oleh karena itu rencana mau melebarkan jembatan gagal di tahun lalu. Kalau sekarang dia katakan mau tidak mau ini harus dikerjakan, agar mudah untuk memperbaiki jembatan karena sebelah kanan dan kirinya jembatan pasti banyak aktivitas yang akan menyulitkan pengerjaan perbaikan jembatan.
Bagaimanapun, ia akui pihaknya belum belum bisa memberikan keterangan lebih, karena belum dilakukan identifikasi lebih lanjut. Tapi dia pastikan untuk penanganannya supaya tidak terjadi kecelakaan lainnya.
Editor : Bayu Probo
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...