Penyelenggara Festival Telanjang di Malaysia Minta Maaf
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM - Penyelenggara festival olahraga telanjang (nudist) di Malaysia meminta maaf atas penyelenggaraan acara tersebut yang kemudian memicu kemarahan masyarakat di Malaysia. Delapan orang diberitakan telah ditangkap.
Sebuah video yang berisi acara pada bulan Mei itu pertama kali muncul di media sosial pada awal Agustus ini dan kemudian beredar luas.
Hal ini menunjukkan peserta telanjang dan terlibat dalam berbagai kegiatan termasuk body painting, menari, pertunjukan etnis dan berbagai kontes lainnya di pantai terpencil di Penang, Malaysia..
Salah satu penyelenggara, Albert Yam, yang berada dalam tahanan polisi, telah meminta maaf secara terbuka untuk penyelenggaraan "event naturist" dalam sebuah surat terbuka kepada pemerintah negara bagian Penang, seperti dilaporkan New Straits Times.
"Kami tidak akan melakukannya lagi dan terimalah permintaan maaf kami yang terdalam untuk kesalahan kami, yang telah menyebabkan malu bagi negara," kata dia. Yam, berusia sekitar 40-an tahun, adalah warga Malaysia yang tinggal di negara tetangga Singapura.
Lima warga Malaysia lainnya berada di tahanan polisi, namun dua lainnya telah dibebaskan setelah mereka dimintai keterangan oleh polisi, kata polisi.
"Kami masih mencari tujuh orang lain, termasuk warga negara Myanmar dan Filipina," kata kepala polisi distrik Penang, Lai Fah Hin, kepada AFP.
Polisi sedang menyelidiki peserta yang tertibat untuk tindakan percabulan di publik dan "menghina kesopanan" orang lain. Hal itu dianggap pidana yang bisa dihukum lima tahun penjara.
Pertemuan tersebut telah dikecam oleh kaum konservatif Muslim dan non-Muslim di Malaysia, dan memicu perdebatan panas melalui media online antara kritikus dan pendukung nudis. Sekitar 60 persen penduduk Malaysia yang hampir 30 juta jiwa adalah dari etnis Melayu Muslim.
Cara Mengatasi Biduran dengan Tepat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin menjelaskan penyebab biduran, salah sa...