Penyerahan Sandera Israel oleh Hamas Ditunda Sehari
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Seorang pejabat senior Amerika Serikat mengatakan kepada CNN bahwa keputusan untuk menunda implementasi kesepakatan penyanderaan satu hari, hingga hari Jumat (24/11), dibuat oleh Israel bersama dengan Qatar dan Mesir dan bahwa AS juga ikut terlibat.
Pejabat tersebut mengatakan diperlukan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan rincian dan “meminimalkan hal-hal yang tidak beres,” lapor CNN.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, Hamas akan membebaskan 50 sandera Israel, anak-anak, ibu mereka, dan perempuan lainnya, untuk jeda empat hari dalam pertempuran dan pembebasan 150 tahanan Palestina, perempuan dan anak di bawah umur.
Pejabat AS mengatakan belum ada alasan untuk khawatir karena Israel belum menerima nama kelompok sandera pertama yang akan dibebaskan, sebuah langkah yang diperkirakan akan dilakukan pada kesepakatan hari Rabu malam. Pejabat itu mengatakan kekhawatiran akan terjadi jika masih belum ada daftar pada hari Kamis (23/11) malam.
Sebelumnya, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Adrienne Watson, menegaskan bahwa perjanjian tersebut akan tetap dilanjutkan dan “mudah-mudahan” dapat dilaksanakan pada hari Jumat pagi.
“Kesepakatan telah disepakati dan tetap disepakati,” kata Watson dalam sebuah pernyataan. “Para pihak sedang mengerjakan rincian logistik akhir, khususnya untuk hari pertama implementasi.”
“Menurut pandangan kami, tidak ada yang boleh dibiarkan begitu saja ketika para sandera mulai pulang,” kata Watson. “Tujuan utama kami adalah memastikan mereka dibawa pulang dengan selamat.”
“Itu sudah sesuai rencana dan kami berharap implementasinya akan dimulai pada Jumat pagi.”
Seorang pejabat Israel sebelumnya mengaitkan penundaan tersebut dengan kedua pihak yang belum menandatangani dokumen yang mengabadikan perjanjian tersebut, sementara sumber kedua mengatakan kepada The Times of Israel bahwa mekanisme untuk membebaskan para sandera belum selesai dan Hamas belum memberikan daftar kelompok sandera pertama yang rencananya akan dibebaskan seperti yang diharapkan.
Kedua sumber menyatakan optimisme bahwa kesepakatan itu akan dilaksanakan pada hari Jumat pagi.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...