Perakit Bom Al-Qaeda Terbunuh di Afghanistan
KABUL, SATUHARAPAN.COM-Seorang perakit bom Pakistan yang melatih militan Taliban sebelum pindah bergabung ke Al-Qaeda telah tewas di Afghanistan barat, kata badan intelijen Afghanistan, hari Selasa (10/11).
Direktorat Keamanan Nasional Pakistan mengatakan bahwa Mohammad Hanif adalah pembantu dekat Asim Omar, yang memimpin Al-Qaeda di Subbenua India (AQIS) dan tewas dalam operasi gabungan pasukan Amerika Serikat dan Afghanistan pada 2019.
Badan tersebut mengatakan Hanif, berasal dari Karachi, memiliki "hubungan dekat" dengan Taliban dan membantu melatih militan dalam membuat bom mobil dan alat peledak rakitan.
Dikatakan bahwa dia awalnya adalah anggota Taliban, tetapi kemudian bergabung dengan Al-Qaeda pada tahun 2010.
Para pejabat telah lama menuduh Taliban garis keras mempertahankan hubungan dekat dengan Al-Qaeda, yang disalahkan atas serangan mematikan 11 September 2001 di Amerika Serikat.
Dua perempuan Pakistan juga ditahan dalam operasi yang menyebabkan pembunuhan Hanif, kata NDS, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Sementara pihak Taliban belum berkomentar.
Pembunuhan Hanif terjadi beberapa hari setelah agen keamanan membunuh Abu Muhsin Al-Masri, seorang militan Al-Qaeda yang lama dicari oleh Amerika Serikat.
Taliban yang melindungi Al-Qaeda dan pemimpinnya, Osama bin Laden, adalah pembenaran utama atas invasi pimpinan AS ke Afghanistan pada tahun 2001.
Sekitar 19 tahun kemudian, dalam kesepakatan penting dengan Washington yang dibuat pada bulan Februari, Taliban setuju untuk tidak mengizinkan wilayah Afghanistan digunakan oleh ekstremis asing, termasuk Al-Qaeda, sebagai imbalan atas penarikan semua pasukan AS.
Secara terpisah, pemerintah Taliban dan Afghanistan saat ini terlibat dalam pembicaraan damai yang diluncurkan pada bulan September, tetapi gagal membuat kemajuan yang signifikan. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...