Peringati HPSN Mahasiswa Aksi Bersih di Kampus
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Peringatan Hari Sampah Nasional, mahasiswa dan mahasiswi menggelar aksi bersih sampah di lingkungan Universitas Nasional, Jalan Raya Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada hari Selasa (21/2).
Koordinator Aksi yang juga Ketua Biological Science Club (BScC) Indonesia, Ahmad Baihaqi mengatakan Inisiatif Indonesia Bebas Sampah 2020 terbentuk dari semangat kesukarelawanan dan kolaborasi dari berbagai masyarakat yang peduli untuk mewujudkan cita-cita Indonesia #BebasSampah2020 tanpa ada kepentingan Suku, Agama, Ras, Golongan dan Politik (SARAP) apapun.
“Sangat banyak inisiatif kepedulian akan sampah yang telah bergerak mandiri di masing-masing daerah, akan tetapi belum terintegrasi satu sama lain dengan baik. Pengelolaan sampah kita saat ini nyatanya tidak mengalami perubahan signifikan, padahal tinggal tiga tahun lagi menuju target yang dibuat Indonesia sendiri,” kata Ahmad Baihaqi dalam siaran pers yang diterima satuharapan.com.
Baihaqi atau yang akrab disapa Abay mengungkapkan tanggal 21 Februari selalu dilewati hanya dengan kegiatan seremonial belaka tanpa dimaknai lebih dalam. Kegelisahan inilah yang menggerakkan para relawan untuk menginisiasi gerakan Indonesia Bebas Sampah 2020 yang dicanangkan pada tahun 2015. Sebagai wadah para relawan dari seluruh komunitas lingkungan di Indonesia bergerak dan peduli dalam isu sampah.
Semangat gerakan itu terus berjalan sampai pada tahun 2016, Indonesia Bebas Sampah 2020 telah mengajak dan melibatkan 1.024 komunitas di 155 Kota dan Kabupaten yang tersebar disejumlah titik kerja bakti, di antaranya di pantai, sungai, laut, gunung, kawasan wisata dan daerah perkotaan. Momentum itu telah menghasilkan kesepakatan bersama dalam Deklarasi Bebas Sampah untuk seluruh Indonesia.
Kolaborasi massal tersebut dilanjutkan dengan usaha berkelanjutan dengan diadakannya Jambore #BebasSampah2020 pada tanggal 2-4 September 2016 lalu di Solo. Saat itu telah berkumpul 218 delegasi penggerak dan penggiat lingkungan dalam hal ini khusus sampah dari 22 Provinsi di Indonesia yang mengidentifikasi 13 (tiga belas) isu utama persampahan di Indonesia.
13 isu utama itu di antaranya, edukasi melalui formal non formal, solusi sampah di tanah atau ruang yang tidak semestinya, mengupayakan pengurangan sampah, mencari solusi sampah organik, membuat rencana strategi keberlanjutan, penerapan teknologi tepat guna, penggalangan dan pergerakan dalam kegiatan di ruang publik, penegakkan hukum, kepemimpinan & kelembagaan, mencari solusi di wilayah-wilayah dengan akses terbatas, terpencil, terluar, mencari solusi sampah anorganik, perencanaan strategi pembiayaan dan terakhir, tempat pemrosesan akhir (TPA).
Bersama seluruh lapisan masyarakat yang memiliki kegelisahan dan kepedulian yang sama akan masalah persampahan, mereka akan kembali bergerak dalam momentum Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang bertajuk PEduli SAmpah Nasional (#PESAN2017) pada tanggal 18-26 Februari 2017.
Bergerak untuk Indonesia #BebasSampah2020 merupakan wadah partisipatif yang memfasilitasi peran serta multi-pihak dalam menjawab tantangan persoalan sampah di Indonesia. Inisiatif Indonesia #BebasSampah2020 terbentuk dari semangat kerelawanan para individu dan komunitas di berbagai wilayah dalam mewujudkan gerakan nasional Indonesia #BebasSampah2020.
Hari Peringatan Sampah Nasional genap 12 tahun sejak pertama kali dicanangkan pada tahun 2005 lalu pasca peristiwa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Jawa Barat longsor dan memakan korban jiwa. Munculnya gerakan Indonesia #BebasSampah2020 dilatarbelakangi keprihatinan akan tragedi tersebut dan setiap tanggal 21 Februari dicetuskan sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) oleh Pemerintah Republik Indonesia. Lebih dari 11 tahun semenjak peristiwa berlalu, ironisnya volume sampah justru kian meningkat. TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) kian menggunung melebihi kapasitasnya, padahal ini tanggung jawab kita semua.
Aksi peduli sampah yang dilaksanakan di Kampus Universitas Nasional, Pejaten Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada hari Selasa, 21 Februari 2017 diselenggarakan berkat kerjasama antara Himpunan Mahasiswa Biologi Universitas Nasional, BScC Indonesia, Simpul Indonesia, Pusat Kajian Lingkungan dan Konservasi Alam Fakultas Biologi UNAS, Sekolah Pascasarjana Program Studi Magister Biologi UNAS, Pusat Riset Primata UNAS, Biological Bird Club “Ardea”, “LUTUNG” Forum Studi Primata, Marine Conservation Club (MCC), Kelompok Studi Penyu Laut (KSPL) “Chelonia”, Kelompok Studi Ekologi Perairan Fakultas Biologi UNAS dan Biodiversity Warriors.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...