Perjanjian dengan Turki, Israel Tetap Blokade Gaza
ROMA, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan akan mempertahankan blokade maritim terhadap Jalur Gaza, meskipun telah ada kesepakatan dengan Turki untuk menormalkan hubungan kedua negara.
Netanyahu mengatakan hal itu di Roma, Italia yang disiarkan secara langsung di Israel, setelah Israel dan Turki menyetujui kesepakatan mengakhiri tahun-tahun kepahitan dan memulihkan hubungan.
Hubungan Turki-Israel memburuk setelah serangan mematikan tentara Israel terhadap kapal bantuan kemanusiaan, Mavi Marmara, dari Turki berusaha menembus blokade terhadap Gaza.
"Hal kedua dalam perjanjian tersebut adalah kelanjutan blokade untuk keamanan maritim lepas pantai Jalur Gaza," kata Netanyahu, seperti dikutip AFP. "Ini adalah kepentingan keamanan tertinggi bagi kami. Saya tidak bisa berkompromi pada hal itu."
Israel telah tiga kali berperang merlawan militan Palestina di Gaza sejak 2008, termasuk konflik 50 hari yang menghancurkan Gaza pada musim panas 2014.
Israel mengatakan bahwa blokade diperlukan untuk mencegah masuknya bahan yang bisa digunakan untuk keperluan militer di Jalur Gaza yang dikuasai gerakan Islam Hamas.
Pada saat yang sama, para pejabat PBB dan bantuan telah memperingatkan memburuknya kondisi di daerah kantong Palestina itu dengan tingkat pengangguran tertinggi di dunia.
Bagian dari kesepakatan yang dicapai Israel dengan Turki dilaporkan adalah kompromi di mana Israel akan memungkinkan menyelesaikan pembangunan rumah sakit yang sangat dibutuhkan di Gaza, serta pembangunan pembangkit listrik baru dan pabrik desalinasi untuk air minum.
Bantuan Turki ke Gaza akan disalurkan melalui pelabuhan Israel, Ashdod, dan tidak langsung mengirimnya ke kantung Palestina itu.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...