Permasalahan Rupiah Tidak Menyandera Keuangan Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah meyakini persoalan kurs yakni melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak menyandera keuangan negara karena yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir bukan masalah serius karena Indonesia telah mengantisipasi dengan kebijakan pelepasan subsidi.
"Sekarang persoalan ini tidak bisa menyandera kita karena subsidi sudah tidak ada lagi," kata Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam jumpa pers setelah rapat yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/3).
Sofyan mengemukakan nilai tukar rupiah dulu dengan kenaikan kurs bisa menjadi persoalan yang sangat berpengaruh. Sofyan mengatakan dalam rapat itu Presiden ingin mengetahui dan memastikan bahwa koordinasi sudah berjalan dengan baik dan semua kebijakan sudah diimplementasikan sesuai harapan.
"Secara umum ini adalah koordinasi yang cukup bagus, Presiden melihat langsung koordinasi antar lembaga negara berjalan dengan baik," kata mantan Menteri BUMN tersebut.
Ia menambahkan, pelemahan rupiah bersifat temporer karena pengaruh eksternal sementara di dalam negeri, Indonesia sudah dianggap cukup baik dalam mengantisipasinya.
"Apa yang kita lakukan dianggap cukup baik bahwa fiskal kita bertanggung jawab. Subsidi tidak ada lagi," kata Sofyan.
Pada kesempatan yang sama ia menyampaikan pemerintah sudah mulai melakukan reformasi struktural salah satunya dalam hal layanan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang akan terus diperluas hingga ke tingkat-tingkat kabupaten di seluruh Indonesia.
"Dari sisi inflasi juga cukup terkontrol dan target yang sudah ditetapkan kami yakin bisa tercapai," kata dia. Sofyan mengatakan, pemerintah juga fokus untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur sesuai rencana dan akan diawasi oleh BPKP. "Kita akan menyampaikan berbagai kebijakan baru, misalnya sistem insentif perpajakan," katanya. (Ant)
Editor : Eben Ezer Siadari
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...